Bertameng Toleransi, Para Pemuda Muslim Sulut Jaga Gereja Saat Paskah

- Maret 28, 2016
Toleransi itu pasti. Tapi tidak dengan mencampuradukkan ajaran agama dan menggadaikan keyakinan. Namun nyatanya ini terjadi ketika ada peringatan kematian Yesus Kristus (Paskah) Ahad (27/3) kemarin.
Pemandangan ini terjadi di Sulawesi Utara. Di beberapa rumah gereja, pemuda-pemuda muslim menjaga keamanan ketika proses ibadah sedang berlangsung. Bahkan sampai proses jalan salib pun, para pemuda muslim ikut berbaur serta mengiringi. Anehnya lagi tak sedikit yang menganggap hal tersebut sebagai toleransi.
"Indahnya kebersamaan itu tentang saya dan saudara seiman saya merayakan hari besar agama kami dan kamu dan kelompok kamu dengan suka cita dan tanpa pamrih menjadi benteng pertahanan rumah ibadah kami,” kata Wan Robert Kakambong salah seorang warga setempat melalui laman media sosial bersama foto warga muslim yang menjaga gereja.
Toleransi salah kaprah di daerah berjulukan Bumi Nyiur Melambai itu mendapat sambutan dari kaum kristian lain, “Terima kasih kepada seluruh umat islam di indonesia khususnya di Sulawesi Utara telah menjaga ibadah paskah yg di jalani umat kristiani,” kata Vicadila Rompas, warga Minsel.
Sejumlah pemuda muslim pun spontan mengucapkan terima kasih selama Paskah buat sahabat-sahabat mereka umat nasrani. “Dengan Paskah ini membuat kita umat beragama di Sulut semakin kuat tali persaudaraan. Jangan sampai ada oknum-oknum mengganggu persaudaraan torang di Bumi Nyiur Melambai ini,” kata pemuda muslim, Dennis Rumumpe. Duh! [Paramuda/ BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search