Panglima Gregory Masuk Islam setelah Berdialog dengan Pedang Allah

- Maret 19, 2016
Pasukan Romawi terpukul. Di tengah kecamuk Perang Yarmuk, panglima perang mereka masuk Islam dan berbalik menjadi lawan.

Gregory, nama panglima itu, masuk Islam setelah berdialog dengan pedang Allah, Khalid bin Walid.

Sebelumnya, Gregory penasaran mengapa Khalid bin Walid disebut pedang Allah (syaifullah). Ia mengira, Khalid bin Walid mendapat sebilah pedang dari langit sehingga selalu menang dalam perang.

Pada pekan keempat Agustus 636 M bertepatan dengan pekan ketiga Rajab 15 H, Gregory mendatangi Khalid bin Walid. Saat itu perang Yarmuk belum berakhir, namun ia ingin mendapatkan kejelasan tentang gelar pedang Allah.

“Wahai Khalid,” kata Gregory, “jawablah dengan jujur dan jangan berdusta karena seorang yang merdeka tidak akan berdusta dan jangan pula engkau menipuku karena seorang yang mulia tidak akan menipu orang yang berharap secara baik-baik. Apakah Allah pernah menurunkan sebuah pedang dari langit kepada Nabi-Nya kemudian diberikannya kepadamu sehingga setiap kali engkau hunuskan pada suatu kaum engkau pasti bisa mengalahkannya?”

“Tidak,” jawab Khalid bin Walid.

“Lantas mengapa engkau disebut pedang Allah?”

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus Nabi-Nya pada kami lalu ia menyeru kami, tapi kami lari dan menjauh darinya. Kemudian sebagian dari kami memercayai dan mengikutinya dan sebagian lagi menjauh dan mendustakannya. Mulanya aku termasuk yang mendustakan, menjauh, bahkan memeranginya. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala melembutkan hati kami dan memberi kami petunjuk sehingga kami mengikutinya. Kemudian beliau bersabda, ‘Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada kaum musyrikin’.”







“Wahai Khalid, apa sebenarnya yang kalian serukan?”

“Aku menyeru agar orang-orang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

“Bagaimana jika mereka tidak menyambut seruanmu?”

“Mereka harus membayar jizyah”

“Bagaimana jika mereka tidak mau melakukannya?”

“Kami akan memeranginya”

“Lantas bagaimana kedudukan orang yang masuk Islam dan memenuhi seruan kalian pada saat ini juga?”

“Kedudukan kami semua sama sebagaimana yang digariskan Allah Ta’ala kepada kami baik yang rendah maupun yang tinggi, yang pertama (masuk Islam) maupun yang terakhir”

“Kalau begitu, ajari aku tentang Islam”

Khalid bin Walid kemudian mengajari Georgia dan panglima Romawi itu pun bersyahadat. Ia yang kemarin memimpin pasukan Romawi memerangi pasukan muslim, kini berada di tengah-tengah pasukan Muslim untuk melawan Romawi. [Ibnu K/Bersamadakwah]

Disarikan dari buku Khalid bin Walid karya Agha Ibrahim Akram.



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search