Kasus Penyadapan Mirip dengan Skandal Watergate, SBY: For Me, It's Very Serious!

- Februari 01, 2017

Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014 Susilo Bambang Yudhoyono menggelar konferensi pers terkait persidangan kasus pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Rabu (2/1/2017).

SBY, begitu ia tenar dipanggil, menyebut bahwa jika ada percakapan dirinya dengan Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin sangat menimbulkan spekulasi macam-macam.

"Di persidangan, ada rekaman percakapan telepon saya dengan Ma'ruf Amin. Ini menimbulkan spekulasi macam-macam," kata elite Demokrat itu.

SBY mengaku sangat menyoroti kasus tersebut, sebab penyadapan adalah kasus ilegal.


"Saya menyoroti itu, karena kalau saya disadap maka itu ilegal.  Ini mengingatkan saya pada skandal Watergate," ucapnya.

Skandal Watergate adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian skandal politik di Amerika Serikat yang mengakibatkan pengunduran diri Presiden Richard Nixon dan mengakibatkan krisis konstitusi yang menghebohkan pada tahun 1970-an.

Hanya saja kesamaannya, kata dia, ada keuntungan politik yang diperoleh dengan cara mendapatkan info lawan politik melalui penyadapan.

"Dalam Pilpres dan Pilkada penyadapan ini sangat bisa bikin kandidat kalah. For me, it's very serious," kata SBY.

Ia mempersilakan untuk tanya MUI secara langsung. "Silakan tanyakan langsung, apakah MUI dalam mengeluarkan pendapat keagamaannya, diintervensi oleh saya?" tantangnya.

SBY meminta negara hadir dan mengusut tudingan tersebut, "Saya mohon negara untuk mengusut siapa yang menyadap," ungkapnya.  [Paramuda/BersamaDakwah]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search