Penyandang Tunanetra Ciptakan Alat Agar Tak Nyasar ke Masjid

- Februari 08, 2017

Lembaga pendidikan formal dan non formal bagi para tunanetra di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, memiliki cara unik agar siswanya tak nyasar ketika berjalan.

Di lokasi lembaga bernama Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyataguna itu, terpasang tiga rambu suara di tiga titik berbeda. Satu di dekat pintu masuk area kantor, satu di perempatan jalan menuju Masjid, satu lagi di area menuju tempat belajar.

Bentuk rambu tersebut kotak berwarna hitam dengan ukuran sekira 20 x 10 cm yang dipasang di tempat khusus dengan ketinggian lebih kurang 2 meter.

Para tunanetra, bisa mengetahui patokan lokasi yang bakal dituju dengan mendengar suara yang keluar dari rambu suara. Suara yang keluar rambu itu berupa musik.

Agar para tunanetra di lokasi bisa membedakan area mana yang akan dituju, musik yang keluar berbeda-beda. Untuk menuju ke area Masjid misalnya, yang terdengar dari rambu suara adalah musik dengan lagu-lagu Sunda.


"Dengan alat ini mereka bisa mengetahui arah, misalnya kalau mau ke Masjid, patokannya adalah musik Sunda," tutur Deki Adriansyah (33), fungsional PSBN Wyataguna merupakan pembuat alat tersebut.

Deki mengaku membuat alat itu tanpa belajar pada siapa pun. Ia pun menyebut penggunaan alat tersebut satu-satunya hanya ada di Indonesia di PSBN Wyataguna.

"Saya belajarnya otodidak. Rambu suara ini dibikin selama sebulan. Dipasangnya sendiri sudah sekitar empat bulan ini," kata Deki seperti dilansir Sindo.

Rambu suara itu, kata dia, menggunakan sensor cahaya agar bisa berfungsi. Alat itu otomatis akan berbunyi dari pukul 07.00-17.00 WIB. Setelah itu otomatis mati, dia baru nyala lagi besok paginya sampai sore.

Deki juga seorang penyandang tunanetra. Ia membuat alat itu agar siswa tunanetra di lokasi tidak lagi nyasar. Sebab selama ini banyak yang nyasar saat akan menuju ke berbagai tempat di lokasi.

"Apalagi (siswa) yang baru di sini memang banyak yang nyasar karena untuk pemahaman mereka untuk hapal area di sini butuh waktu tiga minggu sampai tiga bulan," jelasnya. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search