"Saya Telah Baca 30 Kitab Tafsir Klasik, Soal Ahok Menista Agama Itu Tidak Benar"

- Maret 31, 2017
Dok: Taufik Damas
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Wakil Khatib Syuriah Pengurus Wilayah NU (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas mengatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak melakukan penistaan agama. Ahok, katanya, hanya menyindir. 

"Mohon maaf, Pak. Saya dari A sampai Z bisa saya jelaskan. Saya dari A sampai Z bisa saya jelaskan. Saya telah membaca 30 kitab tafsir klasik. Jadi soal anggapan Pak Ahok melakukan penistaan itu tidak (benar), apa yang dilakukan pak Ahok itu hanyalah sindiran terhadap orang-orang yang selama ini," kata Taufik pada sebuah acara debat di stasiun televisi swasta khusus berita beberapa waktu lalu. 

Pernyataan menggelikan Taufik membuat Sekjen Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath pun ingin menanggapi.  "Boleh tidak ini ditanggapi?" kata Al-Khathath

"Sebentar, saya mau ngomong," ujar Taufik

"Silakan, silakan. Habisin dulu," kata Al-Khathath. 

Taufik pun melanjutkan, "Apa yang dilakukan pak Ahok, saya pikir tidak ada yang meresahkan. Soal yang mengatakan Pak Ahok etikanya kurang baik, saya bilang etika itu sesuatu yang tidak perlu dibahas. Karena itu hal yang sifatnya alami. Yang penting dibahas itu etiket. Orang anti korupsi, berkomitmen kepada keadilan sosial, apa namanya..memberikan jelas kontribusinya bagi masyarakat luas. Itu yang perlu dipermasalahkan. Bukan soal etika dan gaya bicara orang," katanya panjang lebar. 

Setelah dipersilakan oleh pembawa acara, Al-Khathath pun bicara. "Ya jadi, di Indonesia, bukan di 30 tafsir, wewenang atau otoritas untuk masalah keagamaan itu ada di Majelis Ulama Indonesia (MUI).  Dan pada tanggal 11 Oktober, Ketua Umum MUI yang juga Rais Aam PBNU KH.Ma'ruf Amin sudah menandatangani surat pendapat dan sikap keagamaan MUI. Di situ menyebut dengan jelas, bahwa saudara Basuki Tjahaja Purnama telah menghina Al-Qur'an dan ulama. Saya kira ini sudah final,"

"Final sudah masuk persidangan," Taufik menyahut.

"Sebentar saya belum selesai. Sudah final dalam arti pendapat tentang otoritas agama itu, untuk Islam itu MUI," ujarnya.  




[Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search