Gara-gara "Tuhan Maha Mendengar, Gak Perlu Teriakan", Tirto Dibully Warganet

- Juni 22, 2017
Tempo.co

Laman media daring Tirto mengeluarkan infografis yang sarat kontroversi. Dalam info grafis bertema "Aturan Toa Masjid", Tirto menyebutkan tentang aturan toa masjid seperti Malaysia yang boleh memakai toa hanya untuk azan saja, Mesi yang melarang toa selama Ramadan, Arab Saudi yang hanya boleh memakai 'speaker'dalam masjid, India yang pengeras suara masjid termasuk ilegal dan Indonesia sendiri penggunaan toa diatur kemenag tapi tak ada sanksi bagi pelanggar.

Pada quote icon Tirto berpeci, ada pernyataan "Tuhan maha mendengar, gak perlu teriakan. Hehe.."

Terang saja pernyataan terakhir itu membuat geram warganet. 

"Maaf min, saya pikir anda kurang teliti, pada kutipan terakhir pada gambar ditulis Tuhan maha mendengar tidak perlu teriakan, anda sehat..? Azan bukan buat manggil Tuhan.. seruan panggilan buat manusia, dipanggil aja nggak denger apalagi cuma dibisikin," kata warganet bernama Widar Yatno. 


"Tuhan memang tidak tuli, cuman banyak hamba Tuhan yang sok tuli. Speaker masjid memanggil dan mengingatkan si hamba, bukan Tuhannya yang dipanggil-panggil. Piye toh," kata warganet bernama Ahmad Hidayat.

"Kadang heran ama Tirto.id, apa relevansinya antara penggunaan speaker di masjid dengan ilustrasi "Tuhan Maha Mendengar gak perlu teriakan he he"..? Sejak kapan speaker digunakan tuk teriak kepada Tuhan? Penggunaan speaker yang ditujukan pada pemeluknya ngga relevan dengan ilustrasi itu.

Sebelumnya visualisasi survey soal toleransi dikemas dengan salah kutip, tanpa menyertakan kata "Tidak". Lalu, isu Zakir Naik diilustrasikan dengan penolakan pemerintah Malaysia terhadap da'i tersebut, padahal Malaysia memberikan status permanen residence sejak 2012.  Maksude opo?" kata akun bernama Muhammad E Fuady. [ @Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search