Syafi'i Maarif: Komunisme Sudah Runtuh, Hanya Tinggal Kim Jong Un

- September 19, 2017

Pojoksatu
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menilai tahun 1950-an dan 1960-an  Partai Komunis Indonesia (PKI) bisa kuat di Indonesia karena memang ada negara-negara kuat komunis yang menyokongnya. Namun sekarang, kata dia, sudah tidak ada lagi yang menyokong komunisme.

"Di mana-mana komunisme sudah runtuh kok. Jadi saya enggak begitu percaya kebangkitan Komunisme. Kebangkitan Komunisme itu seakan-akan dibuat-buat," kata Syafii, Senin (18/9).

Isu komunisme bangkit, katanya, ibarat mimpi di siang bolong. Saat ini kata Buya komunisme sudah runtuh. Seperti di Rusia, komunisme kata Buya sudah tinggal 13 persen. Sementara di China, komunisme sudah ditinggalkan dan menjadi kapitalis.

"Hanya tinggal Kim Jong Un di Korea Utara. Itu saja, mungkin hanya dipakai oleh Kim Jong Un sebagai alat menjadi seorang diktator," jelas Buya.

Ia pun menilai jika kerusuhan yang terjadi di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang dituding menggelar acara diskusi PKI sangat mengkhawatirkan.

"Menurut saya (acara itu) oke-oke saja. Mungkin ya, ada sisa-sisa masa lampu ideologi itu. Tetapi untuk dikhawatirkan mengancam negara, saya kok tidak melihat ancaman itu," katanya seperti dilansir Rakyat Merdeka. [Paramuda/BersamaDakwah]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search