Pengepel Misterius Berbaju Hitam, Siapa Dia Sebenarnya?

- Oktober 03, 2017
, Penampilan terkadang suka menipu. Begitu kata sebagian orang. Mungkin hal itu yang dialami oleh Ahmad Baidillah Thariq Barra.

Begini ia berkisah:

Saat mau lihat mushola di ruangan,  saya ngobrol dengan sesesorang yang ada di dekat dapur

Ada laki-laki berbaju hitam yang sedang sibuk ngepel dan ngatur mangkok-mangkok kotor. Saya pun menyapa basa basi.

"Maaf pak. Usaha mie ayam ini sudah berapa lama ya?"

Dia jawab dengan ramah,  "Oh dari pertanyaan bapak sepertinya bapak baru pertama ya ke sini?"

"Iya,  Pak. Baru pertama kali ke sini."

"Usaha ini sudah jalan 20 tahun, Pak. Dulu nggak di bangunan ini. Dulu jualannya pindah-pindah dari tenda kaki lima pinggir jalan di bawah pohon mangga."

"Ohh gitu. Terus kok namanya Mie Ayam Bangka M Yusuf? Yang punya namanya Pak Yusuf ya,  Pak? "tanya saya.

"Iya betul. Nanti kalau sebelum Magrib biasanya dia datang kok. Tungguin aja. Kenapa? Memang bapak mau kenalan?"

"Kalau diizinkan,  saya mau kenal. Mau minta nasihat-nasihatnya. Dengar cerita beliau membangun perjalanan bisnisnya bagaimana. Pasti seru!"

"Iya betul, Pak. Sangat seru kalau ingat masa lalu."

Singkatnya obrolan kami terhenti karena bapak berbaju hitam itu harus ngepel bagian dapur yang konsumen gak bisa masuk.

Akhirnya saya cari tahu ke pelayan yang lain dan ke tukang parkir yang ada di depan.

"Mas ngomong-ngomong yang punya usaha ini pak yusuf orangnya yang mana ya?" tanya saya.

"Lah pak, dari tadi saya perhatiin bapak bukannya sudah kenal, Pak Yusuf?"

"Belum mas. Saya baru pertama kali ke sini."

"Loh dari tadi bapak ngobrol di belakang itu yang ngepel baju hitam yaaa itu pak pemiliknya. Pak Yusuf!"

"Ahhh masa? Yang benerrr kamu?!"

"Iya bener."

"Loh kok pemiliknya yang ngepel angkut-angkut mangkok trus baju kaos gitu?!"

Dia nyahut,  "Iya, pak.  Masa mau ngepel pakai jas hahaha."

"Iya juga yah."

"Pak Yusuf mah biasa dari dulu suka ngurusuin urusan OB. Karena dia teringat masa dulu perjuangan bangun mie ayam ini. Dia mau kebersihan menjadi no 1. Konsumen puas."

, Masya Allah. Akhirnya menjelang Maghrib laki-laki berbaju hitam menghampiri kami.

"Mas, kalau bener mau kenalan dengan Pak Yusuf tunggu saja ya."

"Ah bapak bisa aja jawab saya. Bapak yaaa yang namanya Pak Yusuf?"

"Iya mas. Saya Pak Yusuf."

"Alhamdulillah senang saya bisa kenalan dengan bapak. Izinkan saya bisa silaturahim  dengan bapak lain waktu ya."

"Boleh mas."

"Kita ngobrol dimana Pak? Sekalian Magrib ke masjid saja."

"Oh nggak di atas aja pak?"

"Sayang mas berjamaah di masjid pahala nya lebih besar."

Ia berpesan sebelum pamit intinya bangun usaha itu niatkan utk ibadah dan jangan sampai karena usaha kita sdh kerja keras mati-matian malah membuat kita semakin jauh dari Sang Maha Pemberi Rezeki Allah SWT

Pesan terakhir beliau.umur gak ad yg tau mas yg gagah bisa duluan meninggal jd harus balance antara bangun usaha,berbagi dan mencari ilmu utk bekal akherat. Agar tidak seperti Qarun yang lupa diri setelah diberi limpahan rezeki.

Di restorannya ada kajian setiap Senin ada kelas kajian Tafsir Ibnu Katsir, Selasa Hadis Arbain, Rabu Tazkiyatun Nafs, Kamis Tahsin, Jumat Sirah Nabawiyah, Sabtu Parenting, Ahad Kajian bahas tema umum.

"Agar kita bisa siap pas Allah cabut nyawa kita."
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search