Pelajaran Politik dari 9 Capres PKS

- Maret 02, 2018
Harian Kota
Oleh : Hamba Allah

Saat ketua Umum PPP harap harap cemas menunggu dipinang Jokowi, PKS tampil pede.


Saat ketua umum PKB juga harap harap cemas menunggu hanya untuk sekadar menunggu ada yang mau ngajak jadi cawapres, PKS tampil meyakinkan.

Saat partai besar seperti Golkar, PDIP sendiri tidak yakin dengan langkahnya sehingga harus kembali mencapreskan capres tidak layak, PKS sudah di depan dalam memberikan pelajaran demokrasi.

9 nama disodorkan, ini bukan masalah kalah atau menang, ini masalah mental berjuang, PKS matang dalam membaca peta demokrasi.

Ini bukan soal kalah menang, tapi soal pelajaran politik dan pelajaran demokrasi kepada rakyat yang sudah ditinggalkan oleh banyak partai lain.

Secara politik dan demokrasi, langkah PKS menawarkan 9 nama capresnya adalah elegan, mengerti alur demokrasi dan menunjukkan kelasnya sebagai partai modern.

Ini bukan soal pamor dan hitungan elektabilitas semata, ini soal menyampaikan pesan kepada rakyat, bahwa PKS bukan partai politik yang kehilangan arah lalu kemana saja ok, PKS punya gaya sendiri.

Walaupun mayoritas lembaga survei mengatakan bahwa PKS belum tentu lolos PT 4% di 2019 nanti, saya justru akan adu data dengan lembaga survei manapun yang mengatakan seperti itu, data kita berbeda, insya Allah PKS aman.

9 nama capres PKS tentu dicibir oleh sebagian kalangan, tapi bagi yang paham demokrasi, adab dan tatakrama politik model PKS begini sudah langka, mengajukan capres sendiri jauh jauh hari, ini bagus, ini soal cita rasa partai modern.

Saya paham betul, bahwa tahun 2019 adalah salah satu tahun politik yang sangat sulit bagi PKS, tapi saya percaya, PKS bisa melewatinya denga  baik.

9 nama capres PKS sekali lagi bukan soal kalah atau menang, ini bagian dari strategi menyelamatkan suara PKS 2019, kita support ke 9 nya, semuanya.

Meskipun masih banyak kader dan ada oknum di PKS yang cara berpikirnya masih terhitung lambat, tapi saya percaya, PKS selalu punya pahlawan yang selalu siap siaga turun tangan, ditambah tangan Tuhan dalam jamaah.

Saya melihat, berbagai usaha dilakukan oleh musuh PKS agar PKS tidak punya tempat di senayan 2019 dan bahkan bisa disingkirkan dari panggung politik nasional dimasa yang akan datang, insyaAllah mereka akan gagal.

Kader PKS agar paham betul, bahwa kurang piknik nya kita dalam politik adalah sama dengan membantu musuh PKS memberangus partai moderat ini lebih cepat, kita lawan.

Jika masih ada kader yang kurang piknik atau kalangan elit yang masih suka ketinggalan kereta, ayo kita sadarkan mereka, bahwa gerbong dakwah ini dalam bahaya jika budaya begitu dipertahankan, saling mengoreksi.

Mengapa kita cerewet? Karena hanya PKS yang memiliki ideologi dan infrastruktur yang cukup baik untuk masa depan umat islam kedepan, fokus kita nasib umat islam, partai ini harus didorong terus menjadi partai modern ke papan tengah
Sebuah kiriman dibagikan oleh DPP PKS (@pk_sejahtera) pada


2019 hanya hitungan hari kalau dalam hitungan matematika politik, maka PKS harus segera dibangunkan kembali, gak ada yang gak mungkin, kita percaya kekuatan jamaah, tapi kita juga tahu bahayanya jumud dalam berpolitik.

Belajar dari berbagai gerakan dan partai modern di seluruh dunia, PKS dengan semua stakeholdernya wajib menjaga tradisi profesional, tradisi ilmiah, tradisi demokrasi dan tradisi semangat berkarya, agar tidak menjadi partai marjinal dalam rimba politik tanah air di kemudian hari.



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search