Tiga Fakta Sejarah Kaus yang Menggulingkan Presiden

- April 10, 2018
Pengrajin kaus
Kaus bertagar #2019GantiPresiden nyatanya menjadi gerakan masyarakat yang meluas. Hingga kaus tersebut menjadi bahan tersendiri oleh Presiden Joko Widodo dalam sebuah pidato. Mungkinkah kaus begitu ditakuti hingga bisa menggantikan presiden?

Berikut tiga fakta sejarah mengenai kaus yang menjadi simbol kekuatan politik yang mampu menggulingkan presiden.


1. Perdana Menteri Thailadn, Thaksin Sinawatra Jatuh Karena Rakyat Bergerak dengan Kaus Kuning

Sondhi Limthongkul merupakan salah satu pendiri gerakan 'Kaus Kuning' yang menentang kepemimpinan Thaksin Shinawatra sebagai Perdana Menteri Thailand terdahulu.

Pada tahun 2006 silam, gerakan 'Kaus Kuning' yang juga dikenal sebagai People's Alliance for Democracy, berhasil menggulingkan Thaksin dari kursinya.

Sejak penggulingan Thaksin, gerakan 'Kaus Kuning' makin merajalela karena mengklaim didukung oleh elitis. Sayangnya, sejak tahun 2008, pengaruh mereka mulai memudar ketika mereka menduduki bandara Bangkok dan membuat ribuan turis terlantar.

2. Shiu Bian Menjadi Presiden Taiwan Karena Kaus Simpatik

Ketika kampanye pemilihan presiden Taiwan 13 tahun yang lalu, calon Shiu Bian membuat gerakan simpatik. Sama, gerakannya menggunakan kaos dan mengantarkan dirinya menjadi presiden Taiwan


3. Benito Mussolini Menggulingkan Pemerintahan Italia dengan Kaus Hitam

Ketika sosok yang bernama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini itu ingin menggulingkan pemerintahan Italia dan ingin menggantikannya dengan gerakan fasis, ia beserta ribuan pendukungnya keluar dengan kaus hitam dan kemeja serentak. Ujungnya, tanpa perang, penguasa Italia saat itu menyerahkan kekuasaannya kepada pemimpin Partai Fasis Nasional itu. [BersamaDakwah]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search