Dua Kementerian Ini Sepakat Telur Naik Karena Piala Dunia

- Juli 17, 2018
Telegraph
Terjadinya lonjakan harga telur sejak Lebaran hingga beberapa hari belakangan, dinilai Kementerian gara-gara gelaran Piala Dunia 2018 pada 14 Juni-15 Juli 2018.

Menteri Perdagangan, Enggartriasto Lukita mengatakan memang ada kaitan langsung antara Piala Dunia dengan kenaikan harga telur, terutama yang untuk konsumsi rumah tangga. Permintaan telur memang meningkat selama pildun, sebagai makanan instan untuk menemani begadang sambil menonton sepakbola.

"Karena tengah malam itu (makan) nasgor (nasi goreng) pakai telor; internet, Indomie telur, dan kornet, pakai telur juga. Saya dulu pernah menyelinap, ada fresh telur langsung kita ambil bikin nasgor," kata Enggar di Jakarta pada Senin (16/7/2018).

Momentum pilkada serentak pada akhir Juni lalu, kata dia, juga menjadi pemicu peningkatan permintaan telur ayam. Sebab, saat masa kampanye pun yang dibagikan beras, gula, hingga sirup. "Nggak ada itu telur (yang dibagikan dalam paket sembako)."

Kementerian Pertanian sendiri tidak memungkiri bahwa akibat liburan panjang hingga Piala Dunia, lonjakan permintaan telur mencapai 20-30 persen. Tingkat permintaan di masing-masing daerah memang berbeda tetapi secara umum sama, yakni karena efek Piala Dunia.

"Kalau demand (permintaan) masing-masing tiap daerah akan beda. Adanya pertandingan Piala Dunia ternyata memengaruhi, saya pikir iya juga, ya," kata irektur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fini Murfiani seperti dilansir Viva.



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search