Demokrat: GNPF Ulama Jangan Paksakan Kehendak

- Agustus 08, 2018
Tribun
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama diminta untuk tidak memaksakan kehendak pada Ketum Gerindra Prabowo terkait calon wakil presiden (cawapres). Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mempersilakan agar Prabowo memutuskan dengan kalkulasinya.



"Kita minta GNPF janganlah memaksakan kehendak dan menekan Prabowo. Usulan itu bagus, tapi jangan tempatkan Prabowo sebagai pemimpin yang boleh ditekan-tekan. Nanti imej tak bagus di publik," kata Ferdinand pada Selasa  (7/8/2018) malam.

Demokrat saja, kata dia, menyerahkan nama cawapres sepenuhnya pada Prabowo. Sehingga partainya akan fokus saja menyusun visi misi.



"Kami yakini Prabowo punya analisis sendiri dan gambaran sendiri dan kalkulasi sendiri. Kami percaya pada Prabowo yang merupakan pemimpin yang mampu putuskan dengan siapa beliau berpasangan," kata Ferdinand.

Ferdinand menuding kalau di kubu seberang ada petugas partai yang tak berdaulat, di kubunya ada pemimpin yang berdaulat. Karena itu, kalau keputusan Prabowo sudah memutuskan dan meminta SBY memfinalisasi maka tentu hasilnya akan diterima dengan baik.

"Kalau di sana ada petugas partai yang tak berdaulat, tapi di sini ada pemimpin yang berdaulat," kata Ferdinand seperti dilansir Viva.




Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search