Khudori Meninggal Usai Tilawah Alquran Saat Gempa Lombok

- Agustus 06, 2018
Ilustrasi: Relawan PKS
Namanya Muhammad Khudori. Anak berusia 14 tahun itu merupakan santri di Pondok Pesantren Riyadussibat, Sidemen, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Khudori meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan pada gempa yang terjadi sekitar pukul 18.46 WIB.


"Anak saya terluka parah di bagian kepala," tutur Khairul, ayah dari korban meninggal dunia yang ditemui ketika sedang menangisi kematian anaknya di jalan raya depan Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram.

Anaknya, seperti dilansir Antara, yang tengah duduk di kelas 1 MTs (setara SMP) tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang tilawah Alquran. Khairul membawa anaknya menggunakan mobil warga ke RSAD Mataram dari pondok pesantren yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.

Kondisi ayah dua anak itu kini memprihatinkan. Dia muntah-muntah sambil menangis dalam kondisi kedinginan karena hanya menggunakan sarung dan baju dalam.

Jenazah Khudori berada di atas mobil ambulans yang terparkir di jalan raya. Tenaga medis rumah sakit sibuk mengurus pasien yang kondisinya sangat serius. Para pasien RSAD Mataram diungsikan ke jalan raya dan lapangan Kantor Gubernur NTB yang tidak jauh dari rumah sakit.

Gempa berkekuatan 7,0 magnitudo terjadi pada pukul 18.46 WIB. Bersamaan dengan itu BMKG juga mengumumkan adanya potensi gelombang tsunami.  BMKG sudah mencabut peringatan tsunami tersebut pada pukul 20.25 WIB.

Berdasarkan laporan BMKG telah ada tsunami dengan ketinggian tsunami yang masuk ke daratan 10 cm dan 13 cm. Sempat pula diprediksi bahwa maksimum ketinggian tsunami 0,5 meter.




Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search