Komunitas Ini Ajak Anak-Anak Muslim Nyanyi dalam Acara Natal Bersama

- Desember 21, 2016

Sebanyak 40 anak beragama Islam dan Kristen hadir dalam acara yang digelar Ambon Sailing Community dan Pemuda Negeri Amahusu itu.

"Saya senang di sini. Bertemu banyak teman baru. Ternyata begini rasanya bertemu yang beda agama," kata Amin (10) asal Desa Batumerah, Ambon. 


Daerah yang dihuni mayoritas umat Islam itu berjarak 8 kilometer dari Ambon. Hampir semua warganya pernah dihantam konflik sosial pada 1999-2012. Kakek Amin misalnya, tewas terkena bom yang meledak di Tanah Rata saat konflik meletus.

Pengurus Ambon Sailing Community Nicko Tulalessy mengatakan acara tersebut pertama terjadi sejak Ambon dibakar konflik. Ketika Indonesia sedang diuji dengan beragam isu perpecahan.

Nicko mengatakan sejumlah komunitas di Ambon justru tidak goyah. Ia mengklaim Natal menjadi buktinya.

Anak-anak dari komunitas beragam agama bernyanyi dalam acara Natal bersama yang digelar ASC dan Pemuda Negeri Amahusu di Negeri (Desa) Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Jumat (16/12). Kegiatan tersebut seperti dikutip dari Kompas cetak hari ini, katanya bertujuan untuk menumbuhkan rasa persaudaran bagi anak-anak di daerah yang pernah dilanda konflik sosial bernuansa agama itu.

Di media sosial, akun @utamakanNKRI menilai toleransi itu dalam hal hidup berdampingan, bukan dalam hal keagamaan.

"Toleransi itu dalm hal hidup berdampingan, Bukan dalam hal acara keagamaan. Anda Natal Silakan, Tap jangan libatkan yang Muslim," cuitnya.  [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search