MUI: Jangan Menafsirkan Agama Hanya dengan Akal

- Oktober 16, 2017
ITJ
Memahami ajaran agama Islam harus melalui sumber yang tepat dan tidak boleh liberal. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin di hadapan ribuan warga Indonesia di Taiwan, Ahad (15/10/2017).

“Beragama itu harus melalui guru. Islam sudah memberikan panduan keagamaan yang perlu dipegangi. Belajar agama jangan hanya melalui internet. Bisa bahaya. Belajar agama itu dari Ulama,” kata Ma'ruf.

Ia menegaskan pentingnya berjamaah. Pada hari kiamat nanti, orang-orang akan dibangkitkan dan digiring secara berkelompok. Kelompok orang beriman dan kelompok orang kafir. "Di sinilah pentingnya berjamaah dalam beragama,"  katanya dari laman MUI.

Salah satu manhaj beragama yang harus dipedomani, kata dia, adalah tawassut dan tawazun atau moderat dalam memahami dan menjalankan ajaran agama. Umat Islam tidak boleh kaku dan bersifat tekstualis, serba haram dan kafir.

Sebaliknya, umat Islam tidak boleh liberal dan menafsirkan agama hanya dengan akal, yang kemudian melahirkan ajaran yang permisif, serba boleh, sehingga membongkar norma agama.


Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search