Wajah terkini Masjid Raya Sumatera Barat yang baru dibuka kembali untuk kegiatan jamaah, pada Jum'at 13 Januari 2017, setelah ditutup untuk pengerjaan fisik selama 3 bulan.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan menandai difungsikannya kembali rumah ibadah yang dirancang tahan gempa itu, diadakan tabligh akbar dengan penceramah Ustadz Muhammad Nur Ihsan alumnus Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah.
"Desain masjid yang disayembarakan kepada masyarakat, dan mendapat penilaian dan pertimbangan tetua adat, agar nampak ciri keislaman sekaligus ciri Minangkabau-nya," kata Irwan melalui laman pribadinya, Sabtu (14/1/2017).
Masjid berarsitektur rumah Gadang Minang itu sejak dibangun tahun 2008 hingga kini, kata dia, telah memanfaatkan dana hampir 300 Milyar Rupiah berasal dari berbagai sumber.
"Pembangunan ke depannya akan berlanjut pada pembuatan menara,dan lapangan parkir yang representatif, sehingga masjid ini akan menjadi masjid yang megah. Masjid Raya Sumatera Barat mempunyai luas areal 40.000 meter persegi dan mampu menampung sekitar 20.000 anggota jemaah," ujarnya.
Kondisi progres pembangunan sudah mencapai 80%, sehingga tinggal melakukan finishing.
Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di keempat penjurunya, menampilkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad dengan memegang masing-masing sudut kain.
"Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang," ungkap Irwan. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon