ITP, IDN Times |
"Kami laksanakan (dakwah via medsos) karena perubahan manusia itu dari pembentukan opini dan pemahaman baru," ungkap Munafar usai deklarasi ITP di Islamic Center Bekasi, Ahad (15/4).
Langkah kedua, katanya, menciptakan kader-kader berkualitas yang dibina khusus setiap pekan. Munafar menjelaskan, ITP memiliki agenda offline tahunan, triwulan, dan mingguan.
"Setiap tiga bulan sekali ada kajian hits, lalu setiap minggu ada KKI atau Kajian Komunitas Indonesia Tanpa Pacaran untuk memberikan pemahaman rutin pada generasi muda. Kami berikan pemahaman secara mengakar dari masalah akidah, syariah, dan berdakwah bersama," kata Munafar.
ITP membuat kampanye akbar yang dilakukan di daerah-daerah tiap tahun. ITP tahun lalu mengusung tema Tolak Pergaulan Bebas, sementara tahun ini mengusung tema 2024 Indonesia Bebas Pacaran.
Cara terbaik untuk menjaga diri dari pergaulan bebas adalah memperbanyak ibadah dan menjauhi pacaran. Menikah memang menghindari zina, namun bukan satu-satunya solusi.
Menikah juga perlu dibekali kesiapan baik secara mental, materi, dan agama. Jika belum siap, perbanyak ibadah dan puasa.
"Dari segi usia, saya gak bikin standar. Hukum negara yang bikin pembatasan (usia minimal pernikahan). Standar itu bukan usia. Ketika seseorang sudah mampu gak hanya materi dan fisik, keturunan, tapi siap menikah adalah ketika dia siap memikul hak dan kewajibannya sebagai suami atau isteri. Inti dari pernikahan kalau mau bahagia adalah suami melaksanakan hak dan kewajibannya, begitu sebaliknya," ujar dia seperti dilansir IDN Times.
Diketahui, ITP didirikan pada 7 September 2015. Munafar ketika itu meminta bantuan istri dan seorang karyawannya untuk update kampanye ITP di medsos terus-menerus. Jumlah anggota ITP yang tergabung di grup Facebook sekitar satu juta orang, 300 ribu pengikut di Fanspage, 600 ribu pengikut di Instagram, dan banyak lagi di Grup WA. [BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon