Kompas |
Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN), dengan tokoh sentral Choirul Anam atau Cak Anam, meminta KH Ma'ruf Amin mundur dari posisinya sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama.
Mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jatim yang juga pendiri Partai Kebangkitan Nasional Ulama atau PKNU itu mengatakan bahwa sebagai rais aam, Ma'ruf Amin tentu sangat paham dengan qanun asasi NU. Karena itu, ia juga tak bakal keberatan untuk menyerahkan posisinya sebagai Rais Aam NU kepada wakil rais aam, sesuai AD/ART yang berlaku.
Cak Anam menjadi ketua dewan penasihat mengatakan, "Kiai Ma'ruf Amin harus mundur dari Rais Aam NU," di Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad (12/8/2018) malam.
Hal itu perlu dilakukan, kata Cak Anam, untuk menjaga ketenangan dan keutuhan nahdliyin di tengah panasnya Pemilihan Presiden 2019. Lebih dari sekadar itu, ialah untuk menjaga kemurnian wasiat para ulama NU pendahulu yang berjuang keras membawa NU kembali ke khittah 1926.
"Kami berharap, pengganti rais aam adalah kiai yang memiliki daya juang dan bisa menyelamatkan NU serta bisa menjadi penyambung suara langit," katanya seperti dilansir viva.
Sebelumnya, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) yang meminta Kiai Ma'ruf Amin mundur dari posisinya sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama, setelah dipilih Joko Widodo mendampinginya sebagai bakal calon wakil presiden.
Advertisement
EmoticonEmoticon