Demi Hijab, Anak SMP Ini Rela Didiskualifikasi Pertandingan Karate

- Desember 25, 2016


Arena tanding karate di GOR Magetan menjadi saksi perjuangan bagi Aulia. Pagi itu, Jumat (23/122016), siswa SMP Harapan Ummat Ngawi ini datang sebagai salah satu peserta gelaran pertandingan karate se Jatim.

Tapi apa mau dikata, perjuangan gadis manis ini terpaksa harus berhenti. Ketika pertandingan mau dimulai, juri memanggil semua peserta. Lalu memerintahkan peserta yang mengenakan jilbab, untuk melepasnya. Yang diperbolehkan hanya mengenakan tutup kepala yang kelihatan telinga. Jika tidak mau, maka peserta harus rela meninggalkan arena.

Beberapa atlit yang awalnya berhijab, ada yang rela melepas jilbab. Tapi tidak bagi Aulia. Pemegang sabuk biru itu memilih keluar. "Ya sudah. Nggak bisa (bertanding), " katanya. Ketika ditanya mengapa kok tidak bisa ? "Kan dalam Islam tidak boleh membuka aurot, " jawab gadis 13 tahun ini, mantap. Tapi tak urung, air matanya sembab, karena sedih.


Ustadz Janan Farisi, salah satu gurunya, sudah menyampaikan keberatan kepada para juri. Tapi para juri tak bergeming, dengan alasan itu sudah peraturan.

"Aulia sangat rajin berlatih. Pagi siang latihan, rehat dhuhur, lalu sore berlatih lagi sampai malam. Dia sangat ingin tanggal 23 kemarin itu menjadi juara, " papar Janan Farisi.

Keputusan Aulia yang bercita-cita jadi dokter ini sudah bulat. Dia memang batal jadi juara karate. Tapi Aulia sudah menjadi juara sesungguhnya sebagai anak muda yang berani memegang prinsip dan kemuliaan agamanya. (*)
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search