Dok: Asky |
Calon gubernur Anies Baswedan mempertanyakan tentang transportasi yang belum terintegrasi. Jika terpilih nanti, ia berjanji sistem transportasi di Jakarta akan tersambung antarmoda transportasi mulai dari angkot, bus kecil, sedang, hingga bus rapid transit (BRT), light rail transit (LRT), hingga mass rapid transit (MRT).
Integrasi antarmoda itu, kata dia, akan dijalankan dalam satu sistem pembiayaan tunggal atau tiket terusan. Anies pun menyindir rivalnya petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pernah menyebut angkot tidak bisa diintegrasikan dalam sebuah sistem transportasi.
"Ketika saya mengatakan ini, beliau pak Basuki menyebutkan Pak Anies tidak baca undang-undang, angkot itu tidak ada, kemudian melaksanakannya. Kami sih senang ide kami diadopsi dilaksanakan, meskipun unik juga penandatanganannya dilakukan di kantor DPP Golkar, antara Transjakarta dengan KWK, itu disamping substansinya," terang Anies dalam acara Mata Najwa yang disiarkan salah satu televisi swasta nasional, Senin malam (27/3).
Integrasi itu, menurut Anies, akan menguntungkan warga Jakarta. Anies menyebutkan, saat ini, 1.347 kendaraan ukuran bus Transjakarta diberikan subsidi hampir Rp3 triliun. Sementara, angkot sebagai angkutan umum kecil tidak diperhatikan.
"Kami sebaliknya akan membantu bersama angkot, mini bus, bersama bus besar, sehingga semua merasakan manfaatnya," kata Anies.
Anies menyindir Ahok yang lima tahun memimpin Jakarta tapi baru beberapa bulan memikirkan integrasi angkutan umum.
"Beliau sudah lima tahun berada di Jakarta tapi baru enam bulan memikirikan integrasi dengan angkutan umum. Ini yang saya katakan soal kepemimpinan efektif, betapa bahayanya jika kepemimpinan seperti ini," imbuh Anies. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon