 |
| Dok: UBN |
[BersamaDakwah.net] - Dai kondang Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) menyindir tokoh yang berijtihad untuk kepentingan pribadi dan daerahnya, pribadi dan kelompoknya lalu kelihatan berseberangan dengan umat.
"Saya menganggap adalah sebuah manuver politik dengan kapasitas dia, saya yakin mayoritas untuk kepentingan umat dan bangsa juga walaupun dari sudut pandang kelompok atau sudut pandang daerahnya," kata pengasuh Arrahman Quranic Learning Center Jakarta itu pada awal Juli 2018.
"Ya ambil saja TGB misalnya," katanya to the point.
Artinya keputusan yang diambil TGB dinilai UBN lebih melihat diri dan NTBnya. Alasannya bisa dibaca karena Jokowi sering ke sana. Sementara Prabowo tidak.
"Ijtihad ini dia lupa. Dia hanya melihat kacamata dirinya. Padahal kalau umat melihat dari kemaslahatan umat secara keseluruhan," ungkapnya.
Jadi, lanjut UBN, TGB tidak boleh menempatkan dirinya sebagai orang lokal daerah tertentu karena ceramahnya sudah ke seluruh Indonesia.
"Nah, kalau ada umat marah ya harus dimaklumi. Umat maunya sederhana saja. Pemimpinnya stand with ummah. Menang atau kalah, susah atau senang, itu yang dimau umat," geram UBN.
UBN sangat menghargai manuver dan keputusan politik politisi Partai Demokrat itu. "Ini yang harus diambil ibrahnya oleh umat ini. Saya menghargai ijtihad politik yang ia ambil. Tapi nggak boleh kecewa ketika umat marah," tutupnya. [@paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon