Tribun |
Penulis yang terkenal dengan praktik plagiarisme Afi Nihaya membuat tulisan yang sarat dengan ujaran kebencian. Ia menyebut capres Prabowo sebagai penjahat HAM. Sementara ia menyebut cawapres KH Ma'ruf Amin sebagai penjahat SARA.
Perlu diketahui, sejak menetapkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pelaku penistaan agama, Kiai Ma'ruf kerap dianggap sebagai penjahat SARA oleh para pendukung Ahok.
"Galau antara milih “penjahat HAM” atau “penjahat SARA”," kata Afi pada Jumat (11/8/2018).
Ia mengklaim bahqa kita tidak bisa lupa sama penculikan (dan dugaan pembunuhan) sadis di masa lalu.
"Tapi dilihat dari rekam jejak yang nyata-nyata ada, kita juga nggak bisa bayangkan diskriminasi macam apa yang akan diterima para minoritas dalam etnis, agama, dan seksualitas nantinya," ungkapnya.
Tapi, kata dia, golput bukan tindakan bijak, sebab peraih suara terbanyak tetap akan menjabat. "Nanti suara golputers akan disalahgunakan," ungkapnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon