Ustaz Adi Hidayat |
"Sebetulnya tidak sedramatis apa yang menyebar, ini sederhana sebenarnya," kata Ustaz Adi Hidayat di majelis taklim di kawasan Bekasi, Jumat (7/9/2018).
Ustaz Adi mengaku kajian di daerah Cinere, Jawa Barat sudah lama ia lakukan. Sekitar tujuh tahun berjalan.
"Kami mengisi kajian di Puri Cinere. Itu kajian sudah lama, mungkin sudah tahun ketujuh dari DKM-DKM yang sebagian seperti almarhum Pak Basri yang sudah meninggal. Beliau orang sholeh, purnawirawan kepolisian dan mengumpulkan para pedagang dari ranah beliau Minang diberikan taklim supaya dagangnya betul. Kami diundang di rumahnya mengisi di sana. Kadang di masjid kadang di aula dan sebagainya. Kita bergantian dengan teman yang lain. Tidak ada masalah," ungkap dia.
"Nah tadi itu jadwal kami sudah dikonfrimasi, DKM sudah menyampaikan. Hanya barangkali ada sebagian atau kelompok tertentu yang ingin belajar di situ. Kemudian minta, mungkin minta dengan cara atau hal yang barangkali kurang baik untuk diterima. Sehingga kemudian kita berikan keterangan yang baik dan di situ kita berikan kesempatan. Sampai di situ saja sehingga tidak perlu diteruskan pada hal yang kemudian tidak mendatangkan kemuliaan-kemuliaan," kata Ustaz.
Malamnya sebelumnya pada pukul 19.25, tutur dia, ada masukan dari stafnya bahwa ada seorang yang ibu-ibu yang meminta waktu untuk belajar, menelepon ke stafnya.
"(Penelepon) tidak menyebut nama tapi langsung mencaci maki, ABC, dan seterusnya. Panjang. Saya bilang ke staf saya kalau ada yang nelpon seperti itu, sudah didengarkan saja. Di-loudspeaker, kamu kerjakan yang lain. Nanti setelah kamu marahnya selesai, kamu ambil lagi, sudah tutup "Sudah Bu atau Pak ya". Sudah, selesai. Jadi jangan banyak direspons," kata dia. [@paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon