Mantan Misionaris: Masih Ada Pecahan Kaca yang Tertanam di Mata Saya

- Maret 22, 2018
Dok: Steven Indra
"Anda Mas Amru kan?" ucap seorang laki-laki yang baru saja datang dan kaget melihat Amrullya, Coordinator dan Strategic Planner Field Dawah di Piyungan, Yogyakarta, di kedimanan Gus Jumadi

Mas Amru bertanya, "Siapa sampeyan? Kok kenal saya?"

Sang laki-laki itu menjawab, "Saya dulu yang menjadi pendeta di Magelang, Sawangan, Pakis dan Lereng Merapi Merbabu, area tugas saya. Dulu kita pernah berhadapan di lapangan, dan gagal misi kami di kampung muslim saat itu."

"Masya Allah, lama sekali tidak bertemu baru kali ini ketemu dalam situasi dan suasana yang berbeda, saat saya masih kafir dan kini saat telah muslim. Beberapa waktu lalu pasca saya mualaf saya dikejar-kejar orang-orang lama saya dari gereja. Alhamdullillah saat itu saya ditolong dan diamankan oleh ketua dan team AM-FUI.

Saya di lempar toples kepala saya hingga mengenai mata pernah saya alami. Mata saya mendapat dampaknya, sudah beberapa kali dioperasi namun masih terasa pedih dan ternyata masih ada kaca yang tersisa tertanam di mata," kata laki-laki itu yang mantan misionaris.

Alhamdullillah, Amru pun menghubungi beberapa relasi Mualaf Center Yogya dan alhamdullilah dari RS Nur Hidayah siap memfasilitasi operasi dan gratis untuk laki-laki mualaf itu.

Laki-laki itu dulu adalah salah satu yang berada di depan berhadapan dengan kaum muslim (Mualaf Center) di lapangan dan sekarang Allah buat laki-laki itu berada satu barisan berdawah di lapangan. Alhamdulillah Allah yang Maha Membolak-balikan Hati manusia.

Lereng Merapi dan lereng Merbabu adalah wilayah kerja yang cukup sulit dan rumit, beberapa musuh Allah sekarang banyak yang bergabung di barisan dakwah bersama berjuang di jalan Allah dan semoga Allah ridha dengan ikhtiar itu.

"Yang selalu kami titipkan dengan tim di lapangan, adalah kita ini bukan siapa siapa termasuk saya Steven Indra, kita ini hanya pemungut amalan yang tercecer, ya. Hanya pemulung amalan kecil yang tidak sempat dikerjakan mereka yang mengerjakan yang besar di atas podium menyampaikan ayat-ayat Allah, atau di mimbar-mimbar menyampaikan haq. Dan juga kami sering menyampaikan apa yang kita lakukan belum ada apa-apanya dibanding apa yang sudah Allah sediakan untuk kita," kata penggagas Mualaf Center Steven Indra Wibowo, di Piyungan, Yogyakarta, Rabu (21/3/2018). [BersamaDakwah]

Advertisement

1 komentar:

avatar

Semangat saudaraku seiman, semua manusia kembali bertauhid, hanya Allah yang Maha Esa, tempat kembalinya semua makhluk.


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search