Apa yang dilakukan Densus 88 terhadap Siyono, warga Klaten, menjadi perhatian serius Ustadz Arifin Ilham. Dai kondang dan pemimpin Majlis Az Zikra ini menulis surat terbuka untuk Densus 88.
Ustadz Arifin Ilham mengingatkan Densus 88 bahwa apa yang mereka lakukan terhadap Siyono adalah dosa besar. Dan setiap perbuatan akan mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ustadz Arifin Ilham juga mengingatkan Presiden, Kapolri, dan DPR bahwa negara ini adalah negara hukum.
Berikut ini surat terbuka Ustadz Arifin Ilham:
Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuhu.
Astagfirulllah, kembali tindakan zholim dilakukan Densus 88 terhadap umat mulia ini, berulang dan terus berulang dengan dalih teroris langsung tangkap, tembak, siksa, bunuh tanpa hak bela, tanpa bukti, tanpa pengadilan.
Beginikah aparat yang baik itu, INI NEGARA HUKUM, ini teror untuk umat Islam. Bukankah dengan mudah menangkap lalu buktikan di pengadilan, bukan cara zholim seperti ini.
Ayahanda presiden, ayahanda KAPOLRI, ayahanda komandan Densus 88, ayah ayah Wakil Rakyat, semua ayah bertanggung jawab dunia akhirat, jangan terus biarkan ketidakadilan ini, INI NEGARA HUKUM, mereka juga anak bangsa ini yang berhak mendapat perlindungan hukum, hak yang sama. Ingat! Tidak ada yang tidak dibalas pada Hari Pembalasan.
Sungguh ini perbuatan dosa sangat besar apalagi membunuh mu'min yg tidak berdaya. Simaklah Kalam Allah ini dengan iman, “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah Neraka Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya” (QS. An Nisa: 93).
Rasulullah mengingatkan dengan keras, "Segala dosa Allah dapat mengampuninya kecuali yang mati dalam keadaan kafir dan orang yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja" (HR Imam Ahmad).
Jangan main-main dengan Hukum Allah, hidup ini tidak lama, sebentar lagi kita semua akan wafat, TAKUTLAH KEPADA ALLAH! Semua kita akan bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat di dunia sebentar ini.
Sungguh kita semua benci teroris, Islam tidak mengajarkan terorisme, jihad perang di wilayah perang, tetapi wilayah damai, seperti negeri kita tercinta ini, jihadnya, jihad da'wah bukan perang.
Wajib Arifin sampaikan ini, hati ini sangat sedih melihat kezholiman terus terjadi di negeri ini, kalau terus diam dibiarkan hanya soal waktu azabkan akan datang yang tidak hanya menimpa orang orang yang berbuat zholim tetapi semua penduduknya, "Dan takutlah pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang berbuat zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya" (QS Al Anfal 25).
Arifin sayang semua terutama kalau ada anggota muslim Densus 88, TAKUTLAH KEPADA ALLAH dan HARI PEMBALASAN! Sungguh negeri penduduk ini merindukan aparat yang santun teladan bagi rakyatnya.
Rasulullah bersabda, “Tolonglah saudaramu yang berbuat zholim atau yang dizholimi, maka seorang laki-laki berkata: wahai Rasulullah aku menolongnya jika dia dizholimi, apa pendapat anda jika ia berbuat zholim, bagaimana aku menolongnya? Rasulullah menjawab menghalangi atau mencegahnya dari kezholiman, begitulah menolongnya" (HR Turmudji), maka nasehat, da'wah dan doa adalah di antara cara menolong keduanya, terutama yang berbuat zholim. Inilah indah, mulia dan bijaknya ajaran Islam.
Suara hati anak bangsa yang mencintai keberkahan umat dan negerinya.
ALLAHUMMA ya Allah berkahi negeri kami dengan kesholehan para pemimpinnya, para aparatnya dan rakyatnya... aamiin.
Ustadz Arifin Ilham mengingatkan Densus 88 bahwa apa yang mereka lakukan terhadap Siyono adalah dosa besar. Dan setiap perbuatan akan mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ustadz Arifin Ilham juga mengingatkan Presiden, Kapolri, dan DPR bahwa negara ini adalah negara hukum.
Berikut ini surat terbuka Ustadz Arifin Ilham:
Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuhu.
Astagfirulllah, kembali tindakan zholim dilakukan Densus 88 terhadap umat mulia ini, berulang dan terus berulang dengan dalih teroris langsung tangkap, tembak, siksa, bunuh tanpa hak bela, tanpa bukti, tanpa pengadilan.
Beginikah aparat yang baik itu, INI NEGARA HUKUM, ini teror untuk umat Islam. Bukankah dengan mudah menangkap lalu buktikan di pengadilan, bukan cara zholim seperti ini.
Ayahanda presiden, ayahanda KAPOLRI, ayahanda komandan Densus 88, ayah ayah Wakil Rakyat, semua ayah bertanggung jawab dunia akhirat, jangan terus biarkan ketidakadilan ini, INI NEGARA HUKUM, mereka juga anak bangsa ini yang berhak mendapat perlindungan hukum, hak yang sama. Ingat! Tidak ada yang tidak dibalas pada Hari Pembalasan.
Sungguh ini perbuatan dosa sangat besar apalagi membunuh mu'min yg tidak berdaya. Simaklah Kalam Allah ini dengan iman, “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah Neraka Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya” (QS. An Nisa: 93).
Rasulullah mengingatkan dengan keras, "Segala dosa Allah dapat mengampuninya kecuali yang mati dalam keadaan kafir dan orang yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja" (HR Imam Ahmad).
Jangan main-main dengan Hukum Allah, hidup ini tidak lama, sebentar lagi kita semua akan wafat, TAKUTLAH KEPADA ALLAH! Semua kita akan bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat di dunia sebentar ini.
Sungguh kita semua benci teroris, Islam tidak mengajarkan terorisme, jihad perang di wilayah perang, tetapi wilayah damai, seperti negeri kita tercinta ini, jihadnya, jihad da'wah bukan perang.
Wajib Arifin sampaikan ini, hati ini sangat sedih melihat kezholiman terus terjadi di negeri ini, kalau terus diam dibiarkan hanya soal waktu azabkan akan datang yang tidak hanya menimpa orang orang yang berbuat zholim tetapi semua penduduknya, "Dan takutlah pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang berbuat zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya" (QS Al Anfal 25).
Arifin sayang semua terutama kalau ada anggota muslim Densus 88, TAKUTLAH KEPADA ALLAH dan HARI PEMBALASAN! Sungguh negeri penduduk ini merindukan aparat yang santun teladan bagi rakyatnya.
Rasulullah bersabda, “Tolonglah saudaramu yang berbuat zholim atau yang dizholimi, maka seorang laki-laki berkata: wahai Rasulullah aku menolongnya jika dia dizholimi, apa pendapat anda jika ia berbuat zholim, bagaimana aku menolongnya? Rasulullah menjawab menghalangi atau mencegahnya dari kezholiman, begitulah menolongnya" (HR Turmudji), maka nasehat, da'wah dan doa adalah di antara cara menolong keduanya, terutama yang berbuat zholim. Inilah indah, mulia dan bijaknya ajaran Islam.
Suara hati anak bangsa yang mencintai keberkahan umat dan negerinya.
ALLAHUMMA ya Allah berkahi negeri kami dengan kesholehan para pemimpinnya, para aparatnya dan rakyatnya... aamiin.
Advertisement
EmoticonEmoticon