Warga dan tokoh masyarakat Bangil menolak keras acara yang diselenggarakan oleh sekte syiah, Jumát (1/4/2016). Kendati demikian, aksi menuntut pembubaran acara tersebut berlangsung damai. Massa melakukan aksi damai dimulai dengan berjalan kaki dari alun-alun Bangil menuju ke tempat acara, di salah satu kediaman pemuka syiah di desa Kalirejo Bangil, kemudian meminta kepada aparat untuk membubarkan acara syiah tersebut.
Setelah melakukan negosiasi lama dan bahkan sempat terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan aparat yang terdiri dari polisi dan satpol PP, akhirnya acara sekte syiah dibubarkan paksa oleh massa dan aparat.
Ada kejadian menarik saat pembubaran paksa acara tersebut, para peserta acara yang sebagian besar wanita itu harus melewati massa dan menjadi objek foto massa pengunjuk rasa.
"Difoto Rek biar kita tahu wajah syiah yang menghina sahabat nabi,” teriak salah satu pengunjuk rasa yang disambut takbir pengunjuk rasa yang lain seperti dikutip dari Metrosoerya
"Difoto Rek biar kita tahu wajah syiah yang menghina sahabat nabi,” teriak salah satu pengunjuk rasa yang disambut takbir pengunjuk rasa yang lain seperti dikutip dari Metrosoerya
Unjuk rasa tolak keras acara wiladah Fatimah yang diselenggarakan oleh syiah ini sebenarnya berlangsung sejak pukul 8, saat semua massa yang tergabung dalam forum Ahli sunnah wal jamaah Bangil berkumpul di kantor sekretariat Asawaja Bangil. Massa yang berjumlah seribu lebih ini terdiri dari Pemuda Masjid Ar Riyadh, NU, Muhammadiyah, Aswaja, FPI, jamaah masjid Manarul dan Al irsyad, pondok pesantren Al Hikmah serta PERSIS putra.
Menurut informasi sejak kemarin para tokoh dan ulama Bangil sudah menyampaikan protesnya kepada Kapolres dan Bupati agar acara syiah ini tidak dilaksanakan karena akan menggangggu ketenangan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Bangil yang sebagian besar adalah aswaja.
Advertisement
EmoticonEmoticon