Hukum di negeri ini memang sudah ditebak. Dai kondang Syekh Ali Jaber pun mengungkapkan tentang penyebab hukum negara ini kacau balau.
"Kalau ada umat Islam bersalah, silakan hukum. Tapi, jangan seolah-olah ada umat Islam tidak bersalah dihukum, tapi umat lain bersalah mencari alasan belum tersangka, belum terbukti. Sebab itu hukum di negara menjadi kacau," kata Syeikh Ali Jaber, Minggu (25/12/2016) saat mengisi undangan tabligh akbar di Kota Jambi.
Meski tidak spesifik menyebut pelaku penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Akan tetapi kalimat "umat lain bersalah mencari alasan belum tersangka, belum terbukti" mengarah ke Ahok.
Ia berpesan bahwa perlu adanya saling hormat-menghormati dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
"Seperti umat muslim menjelekkan atau menistakan agama lain, itu tidak dibenarkan. Begitu juga umat agama lain, jangan pula menistakan agama Islam," tuturnya seperti dilansir Sindo.
Syekh Ali Jaber melanjutkan, jangan sampai meminta umat muslim menghormati agama lain sedangkan umat lain tidak menghormati umat muslim. "Harus adil, negeri kita negara hukum yang adil dan merata siapa pun yang bersalah wajib dihukum," tandasnya.
Bicara kedamaian, agama Islam adalah agama yang cinta damai. "Islam di Indonesia yang paling cinta damai," katanya. Syekh Ali Jaber berharap Pemerintah Kota dan Provinsi Jambi mengambil sikap ketegasan soal penistaan agama.
Syekh berharap semua pemerintah di mana saja, terutama di Indonesia tolong berlaku adil. "Kami sebagai umat Islam meminta keadilan di negeri ini, karena keadilan menjaga NKRI," ucapnya. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon