Kejadian bunuh diri di Indonesia berdasarkan data dari WHO terdata 3,7 per 100.000 penduduk. Dibandingkan negara-negara Asia lain, prevalensi itu lebih rendah. Namun dengan 258 juta penduduk, berarti ada 10.000 bunuh diri di Indonesia tiap tahun atau satu orang per jam. Dengan usia rata rata 15-29 tahun dari jumlah global yang mencapai 800.000.
Penyebab bunuh diri tidak terlepas dari rasa putus asa, permasalahan asmara, ekonomi, dan keluarga. Orang menganggap dengan melakukan bunuh diri sebagai solusi yang paling cepat untuk keluar dari masalah yang sedang dihadapi selama dia hidup.
Di dalam pandangan agama Islam, membunuh diri sendiri ialah tindakan yang dilarang dan sangat di benci oleh Allah ta’ala. Ancaman untuk orang yang nekat mengakhiri hidupnya sendiri akan memperoleh dosa yang besar.
Karena hidup dan juga matinya seorang manusia itu hanya berada pada keputusan Allah ta’ala dan juga merupakan sebuah karunia dan wewenang Allah ta’ala. Allah melarang kepada umatnya untuk membunuh atau bunuh diri. Untuk mereka yang tidak mentaati perintah-Nya akan mendapatkan ancaman neraka dan ia akan kekal di dalam neraka.
Karena hidup dan juga matinya seorang manusia itu hanya berada pada keputusan Allah ta’ala dan juga merupakan sebuah karunia dan wewenang Allah ta’ala. Allah melarang kepada umatnya untuk membunuh atau bunuh diri. Untuk mereka yang tidak mentaati perintah-Nya akan mendapatkan ancaman neraka dan ia akan kekal di dalam neraka.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا , وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. An Nisa’: 29-30)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula." (HR. Bukhari dan Muslim)
Contoh dari bunuh diri ialah orang yang mati dengan membunuh dirinya dengan cara mencekik lehernya atau mati dengan menusuk dirinya menggunakan benda yang tajam.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wasalm bersabda,
الَّذِى يَخْنُقُ نَفْسَهُ يَخْنُقُهَا فِى النَّارِ ، وَالَّذِى يَطْعُنُهَا يَطْعُنُهَا فِى النَّارِ
الَّذِى يَخْنُقُ نَفْسَهُ يَخْنُقُهَا فِى النَّارِ ، وَالَّذِى يَطْعُنُهَا يَطْعُنُهَا فِى النَّارِ
“Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan mencekik lehernya, maka ia akan mencekik lehernya pula di neraka. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara menusuk dirinya dengan benda tajam, maka di neraka dia akan menusuk dirinya pula dengan cara itu." (HR. Bukhari no. 1365)
Orang yang bunuh diri akan mengalami 3 penderitaan, yaitu penderitaan ketika di dunia yang menjadikannya dia untuk melakukan bunuh diri tersebut, penderitaan ketika akan mengalami kematian dan penderitan di akhirat dimana orang yang bunuh diri akan kekal di neraka.
“Barangsiapa bunuh diri dengan besi, maka di neraka jahanam nanti besi itu selalu di tangannya, ia menusuk-nusukkannya ke perutnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka di neraka jahanam nanti ia akan terus meminumnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka di neraka jahanam nanti, ia akan menjatuhkan (dirinya) selama-lamanya." (HR. Muslim, 109)
Demikian sedikit bahasan hukum bunuh diri dalam Islam. Semoga bermanfaat, selaku umat Islam kita harus kembali kepada Al Qur’an dan Hadits yang sahih menjadi tuntunan kita dan juga yakin bahwasannya Allah ta’ala tidak akan pernah memberi cobaan lebih dari kemampuan hamba-Nya. Kita harus percaya bahwa setiap masalah atau ujian yang kita hadapi pasti ada solusinya.
Advertisement
EmoticonEmoticon