Fakta di Balik Gerombolan Kotak-Kotak yang Membubarkan Tabligh Akbar

- April 13, 2017

Gerombolan berbaju kotak-kotak hitam merah putih tampak menyerbu kegiatan tabligh akbar di Pulau Harapan, Pulau Seribu, Jakarta Utara, Rabu (12/4). 

Suasan mencekam. Mereka mencaci, serta mengamuk, sehingga acara tabligh akbar berhenti, tidak bisa dilanjutkan. 

Ketika mereka melakukan aksinya, tabligh akbar masih terdengar "shollu alannabi" bersalawat. Sementara pendukung Ahok-Djarot mengeluarkan kata-kata kotor seperti "anj*ng" dan "babi". 

Salah satu penceramah di sana Ustaz Alfian Tanjung mengatakan bahwa memang itulah yang mereka lakukan, "Harusnya itu dijadikan suatu kriminal. Tadi itu acara, tabligh akbar dengan semangat syiar dalam memilih pemimpin Muslim,” ujar Alfian, Rabu (12/4).


Pada hari tersebut ada dua acara berbeda yang dilakukan di tempat sama. Lokasinya terpisah hanya sekitar dua kilo meter. “Acara kami dari awal memang jam dua, namun kawan kotak-kotak itu mereka yang nyocokin waktu sendiri, jadi ada dua acara yang bentrok dengan background yang berbeda,” jelas Alfian.

Sebetulnya secara normatif ia tidak ada persoalan. “Jadi lucu, giliran acara kita, dia ngamuk, gak puguhan. Tapi yang jelas, mereka juga sumpah serapah, caci maki Islam, Muhammad, dan orang Arab,” tegas Alfian seperti dilansir Republika. Ia dan jamaah sama sekali tidak terpancing, dan tidak peduli sama sekali.

Penceramah awalnya memberikan isyarat untuk memilih pemimpin Muslim. Pembicara yang pertama tampil, adalah Ustaz Atep, dengan penyampaian yang jenaka, lucu, ceria.

“Saya menyampaikan fakta-fakta yang ada. Karena pengajian itu dilarang oleh Ahok, kita kan amar maruf nahi munkar. Kita dengar mereka hina, caci maki biasa saja. Pas giliran saya, malah ngamuk,” tegas Ustaz Alfian. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search