Tribunnews |
"Saya orang Jawa Barat, ini bukan kampanye, bukan orang politik. Kalau saya memilih, asaya akan melihat tingkat ketakwaannya. Takwa itu yakin ke Allah, kepatuhannya ke Allah, dan ngajak ke Allah," katanya pada Ahad (30/4/2017)
Aa Gym, begitu ia akrab disapa, menekankan tentang pentingnya akidah. Akidahnya benar atau tidak, akhlaknya benar atau tidak. Kemampuannya benar atau tidak.
"Yang kedua, dengan siapa dia berkumpul. Karena seseorang berkumpul dengan orang yang penjual minyak wangi akan ikut harum. Berkumpul dengan pandai besi, bau bakaran. Bukan pandai besi yang jelek ini ilustrasi saja," katanya.
Kalau orang deketnya inget ke Allah, kata dia, mengajak ke Allah, mau berjuang bersama. Apalagi Jawa Barat mayoritasnya Islam. Kalau umat Islamnya baik, umat non Islam benar-benar akan diperlakukan dengan adil.
"Kalau menyebut krisis kebhinekaan itu hanya jualan orang-orang yang mau mendiskreditkan Islam. Tidak ada masalah dengan Bhineka Tunggal Ika. Jadi itu hanya digoreng oleh pihak yang ingin mendiskreditkan Islam," ujarnya.
"Umat Islam tidak banyak keinginan. Keinginannya cuma satu menuntut keadilan," ungkapnya. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon