Hamzah, Pengusaha Muda Berwajah Model

Dok: PKSFoto

"Teman-teman baru lulus kuliah, saya baru masuk kuliah he-he-he," seloroh Hamzah Izzul Haq yang sedang duduk di kursi kayu jati itu.

Hamzah memang memutuskan untuk tidak kuliah dulu ketika itu. Padahal pemuda yang baru memasuki usia 24 tahun itu menerima beasiswa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok karena prestasinya sebagai juara Olimpiade Sains Nasional. Alasannya sangat ideal, kita sedang menggeluti dunia bisnis yang sedang ia garap.

Sejak duduk sekolah dasar hingga menengah pertama, sulung dari empat bersaudara itu memang sudah getol dengan dunia wirausaha. Ia mulai dari hal-hal kecil seperti jualan kelereng, petasan dan sebagainya. Titik baliknya waktu duduk di sekolah menengah atas. Ia mulai mendirikan bimbingan belajar di tahun kedua sekolah. Tahun 2012. Lalu ekspansi di bidang lain hingga lulus sekolah. "Pernah memiliki kedai fried chicken dan warteg modern," katanya. Namun seperti pada pengusaha pada umumnya, ia harus mengalami masa pahit getir. Terpaksa ia harus menutup kedua usahanya tersebut yang masih seumur jagung.

Penerima berbagai penghargaan itu kini memiliki usaha sofabed. Yakni sofa ergonomis perpaduan antara sofa dan kasur (bed). Yang kini berkembang hingga ke seluruh provinsi di Indonesia. Merek produknya cukup unik yakni Picanto. "Berasal dari kata Pak Kanto Pak (orang terdekat Hamzah, red). Dan juga dari kata Pikantuk, bahasa Jawa yang berarti dapat," kata pemuda bersuku Jawa itu di Hotel Grand Sahid Jakarta, Ahad (30/04/2017).

Dilihat dari namanya, produk milik Hamzah ini sekilas mirip dengan merek sebuah kendaraan bermotor, "Haki tidak masalah dengan nama itu karena beda segmen," tutur pemuda berparas bak remaja sampul majalah itu.

Untuk memperluas jaringan bisnisnya, Hamzah bekerjasama dengan developer properti dengan cara pembelian properti gratis produk miliknya.

Pemuda yang kini kuliah di Universitas Dharma Persada (Unsada) jurusan Manajemen itu pun diganjar penghargaan PKS Award 2017 dengan kategori Entrepreuner Muda. [Paramuda/BersamaDakwah]