"Kan sedang kami dalami, karena konten pertama keluar dari Amerika di anonymous itu. Itu yang agak kesulitan. Itu dari luar, dari Amerika, Anonymous. Kami sedang lakukan penyelidikan," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (8/6).
Konten dari server luar negeri itu mengakibatkan polisi mengalami kesulitan dalam melacak pelaku penyebar konten. Polisi pun perlu berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk melacak pelaku penyebar dan pembuat situs tersebut.
"Ya itu kan dari luar, kami gak gampang. Kalau di dalam (negeri) enak, kami bisa langsung. Kalau luar kan kami mesti koordinasi dengan mereka. Ini mesti koordinasi dengan pemerintah setempat," ujar Iriawan seperti dilansir Republika.
Polisi mengaku berusaha melacak pembuat situs dan penyebar konten pornografi itu. Hal itu diwujudkan dengan pengerahan sejumlah ahli. Iriawan menyebutkan ahli telematika dan teknologi Informasi telah dikerahkan untuk mencari petunjuk keberadaan pembuat situs penyebar. "Ada enam ahli yang ada," kata dia.
Namun uniknya, akun Traffic Management Center Jakarta Metropolitan Police @TMCPoldaMetro melakukan kicaun di Twitter pada 27 Mei 2017 dengan keterangan kicau dari San Diego, CA.
"Polri @Team_JaguarDpk @RestaDepok lakukan penertiban ormas yang hendak lakukan perbuatan tidak terpuji," kicau akun tersebut.
[Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon