World Qur'an Hour, atau kampanye gerakan Alquran dunia, digelar di seluruh belahan dunia, salah satunya di Provinsi Jawa Barat. Dengan tajuk, “Dunia Mengaji, One Hour with Alquran”, kegiatan dilaksanakan di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Jalan Diponegoro Bandung, Kamis (31/08/2017).
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, hadirnya gerakan Alquran Sedunia ini sangat relevan dalam upaya menghadirkan Alquran di hati masyarakat.
Terlebih, kata Deddy, di era modern saat ini umat Islam dihadapkan pada godaan yang menjauhkannya dari 'jalan yang lurus', begitu banyak beredar narkoba, minuman beralkohol, dan pornografi yang makin mudah diakses lewat handphone.
Godaan digital tersebut, ungkapnya, dalam beragam bentuk bisa melalaikan kaum muslimin dari mengingat Allah SWT.
"Maka dari itu, kita harus meningkatkan interaksi dengan Alquran, harus mengenal Alquran, harus dekat dengan Alquran, harus mencintai Alquran, agar kita bisa memahami isi Alquran dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari baik dalam konteks habluminannas maupun habluminallah," kata Deddy Mizwar.
"Alquran harus hidup di dalam hati, aktivitas keseharian, bahkan harus pula seseorang terus berjuang meningkatkan kemampuan membaca Alquran," sambung Deddy.
Deddy lanjut mengungkapkan, sebagai kitab suci yang sempurna, Alquran terjamin kemurniannya sampai hari akhir. Isi kandungan Alquran akan senantiasa relevan untuk menjawab segala urusan yang dihadapi umat manusia.
"Singkat kata, Alquran berisi rambu-rambu dan petunjuk yang dapat jadi pengemban hidup agar manusia mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat," katanya.
Dengan meningkatnya interaksi terhadap Alquran, akan menambah nilai- nilai kemanusiaan pada masyarakat.
"Karakter Islam yang gemar menolong, menghapuskan kebencian, muslim yang menjunjung persatuan, akan tumbuh jadi karakter masyarakat kita," imbuhnya.
Deddy juga mengatakan, Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten/ Kota didalamnya, pun terus berjuang meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membaca Alquran. Mulai dari anak- anak hingga dewasa. Hingga seorang yang buta huruf Alquran. Seperti program pemberantasan buta huruf Alquran di lingkungan PNS, program Magrib mengaji untuk masyarakat umum, dan banyak program keagamaan lainnya.
Ia mengaku pihaknya pun mendorong wakaf Alquran terutama yang akan disalurkan ke musholla atau masjid di daerah-daerah terpencil yang mengalami keterbatasan mushaf Alquran.
Maka terkait Gerakan Quran sedunia ini, Deddy mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut patut diabadikan dalam menghadirkan generasi muda Qur'ani, sebab Alquran adalah penuntun berbagai aspek kehidupan.
"Generasi Qur'ani agen pembangunan menghadirkan berbagai manfaat kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan mengharap ridho Allah SWT," imbuh Deddy.
"Mudah -mudahan kegiatan ini jadi amal jariah, kegitaan positif yang bermuara pada kualitas keimanan dan ketakwaan diri yang paripurna," harapnya.
Hadir sejumlah tokoh pemuda hijrah seperti Kembar 3 Hamanis, Hafidz Muda Muzammil Hasballah, Ustadz Hilman Rosyad, KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Al Hafidz, Ustadz Abu Rabbani, Ustadz Ambya Abu Fathin, dan Ustadz Evie Effendi.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, hadirnya gerakan Alquran Sedunia ini sangat relevan dalam upaya menghadirkan Alquran di hati masyarakat.
Terlebih, kata Deddy, di era modern saat ini umat Islam dihadapkan pada godaan yang menjauhkannya dari 'jalan yang lurus', begitu banyak beredar narkoba, minuman beralkohol, dan pornografi yang makin mudah diakses lewat handphone.
Godaan digital tersebut, ungkapnya, dalam beragam bentuk bisa melalaikan kaum muslimin dari mengingat Allah SWT.
"Maka dari itu, kita harus meningkatkan interaksi dengan Alquran, harus mengenal Alquran, harus dekat dengan Alquran, harus mencintai Alquran, agar kita bisa memahami isi Alquran dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari baik dalam konteks habluminannas maupun habluminallah," kata Deddy Mizwar.
"Alquran harus hidup di dalam hati, aktivitas keseharian, bahkan harus pula seseorang terus berjuang meningkatkan kemampuan membaca Alquran," sambung Deddy.
Deddy lanjut mengungkapkan, sebagai kitab suci yang sempurna, Alquran terjamin kemurniannya sampai hari akhir. Isi kandungan Alquran akan senantiasa relevan untuk menjawab segala urusan yang dihadapi umat manusia.
"Singkat kata, Alquran berisi rambu-rambu dan petunjuk yang dapat jadi pengemban hidup agar manusia mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat," katanya.
Dengan meningkatnya interaksi terhadap Alquran, akan menambah nilai- nilai kemanusiaan pada masyarakat.
"Karakter Islam yang gemar menolong, menghapuskan kebencian, muslim yang menjunjung persatuan, akan tumbuh jadi karakter masyarakat kita," imbuhnya.
Deddy juga mengatakan, Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten/ Kota didalamnya, pun terus berjuang meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membaca Alquran. Mulai dari anak- anak hingga dewasa. Hingga seorang yang buta huruf Alquran. Seperti program pemberantasan buta huruf Alquran di lingkungan PNS, program Magrib mengaji untuk masyarakat umum, dan banyak program keagamaan lainnya.
Ia mengaku pihaknya pun mendorong wakaf Alquran terutama yang akan disalurkan ke musholla atau masjid di daerah-daerah terpencil yang mengalami keterbatasan mushaf Alquran.
Maka terkait Gerakan Quran sedunia ini, Deddy mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut patut diabadikan dalam menghadirkan generasi muda Qur'ani, sebab Alquran adalah penuntun berbagai aspek kehidupan.
"Generasi Qur'ani agen pembangunan menghadirkan berbagai manfaat kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan mengharap ridho Allah SWT," imbuh Deddy.
"Mudah -mudahan kegiatan ini jadi amal jariah, kegitaan positif yang bermuara pada kualitas keimanan dan ketakwaan diri yang paripurna," harapnya.
Hadir sejumlah tokoh pemuda hijrah seperti Kembar 3 Hamanis, Hafidz Muda Muzammil Hasballah, Ustadz Hilman Rosyad, KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Al Hafidz, Ustadz Abu Rabbani, Ustadz Ambya Abu Fathin, dan Ustadz Evie Effendi.
Advertisement
EmoticonEmoticon