Khalid Hossein, buruh di Myanmar |
"Pemimpin (tentara) memiliki dua bintang di bahunya. Dia mengatakan kepada kami: 'Kami sudah sebarkan isu-isu di sekitar desa bahwa tentara-tentara kami sudah membinasakan orang di Rakhine. Tapi kamu harus tetap bertani dan tetap melaut. Satu hal yang kami minta jika kamu melihat para tentara, kamu tidak boleh lari. Jika kamu lari, kami akan menembak.'" tutur yang berprofesi sebagai buruh itu mengenang, kepada The Guardian.
"Setelah percakapan itu, tentara-tentara beranjak dari rumah ke rumah (penduduk). Mereka dengan (orang Budha Rakhine sekitar) dan mengambil apa saja yang bisa mereka ambil yang punya nilai; emas, uang cash, pakaian, kentang dan beras. Mereka menghancurkan rumah-rumah yang dihuni tiga hingga empat orang yang menyebarkan isu-isu (tentang militer). Tentara-tentara itu mencari para pejuang. Para pemeluk Budha mengatakan bahwa ada pejuang (Rakhine) di rumah-rumah warga, tetapi tak ada satu pun di sana." [Paramuda/BersamaDakwah]
EmoticonEmoticon