"Mereka Melempar Anak-Anak ke Sungai"

- September 12, 2017
The Guardian
"Saat saya mendengar tentara militer menyerang desa kawasan utara, saya melompat ke sungai," kata Kabir Ahmed (65). 

"Kedua anak laki-laki saya ikut dengan saya. Mereka berusia 10 dan 12 tahun," kata petani beras di Rakhine itu. 

Delapan anggota keluarganya meninggal, katanya, dan dua anak laki-lakinya yang lain tidak diketahui keberadaannya.

"Mereka (militer) melemparkan anak-anak itu ke sungai. Cucu perempuanku yang berusia tiga tahun, Makarra, dan Abul Fayez, cucuku yang berumur satu tahun. Aku bersembunyi di bagian selatan sungai. Mereka mengumpulkan semua orang dan menyuruhnya pergi sejauh mungkin. Lalu militer-militer itu menembaki warga.

"Kami berada di perbukitan, bersembunyi di balik pepohonan. Di malam hari, mereka mengumpulkan semua mayat di tepi sungai, menggali pasir dan membakarnya. Peristiwa itu terjadi 40 meter dariku berada, di tepian sungai yang berbeda. Mayat-mayat itu dikuburkan dua sampai tiga meter dari tepi sungai."  kisah Ahmed pilu, kepada The Guardian. [Paramuda/BersamaDakwah]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search