Wafat yang Romantis Pasutri Solo di Tanah Suci

- September 07, 2017
Tribunnews

Ada cerita yang tersisa pasca kabar meninggalnya pasangan jamaah haji suami isteri (pasutri) Kelompok Terbang (Kloter) 36 Solo.

Sang suami, Soedarso (82) pernah sempat menyampaikan pesan mengharukan kepada isteri, Sumiyati (72) sehari sebelum keberangkatan.

Pasutri tersebut wafat di Mekah selang sehari secara berurutan. Sumiyati meninggal pada Sabtu (2/9/2017) dan Soedarso Senin (4/9/2017).

Keduanya telah menuntaskan wajib haji di Tanah Suci sejak diberangkatkan pada 8 Agustus 2017 lalu.

Kabar duka itu menjadi kabar yang menyesakkan bagi keluarga besar pasutri yang bertempat tinggal di Tuwak Kulon RT02 RW02, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.


Anak-anak dan cucu almarhum pun masih berkumpul di rumah duka menerima pelayat yang masih berdatangan hingga Rabu (6/9/2017).

Siti Nurhayati, anak sulung almarhum, mengatakan, ayah dan ibunya memiliki cerita sebelum pemberangkatan ibadah haji.

"Tiga hari sebelum berangkat (ibadah haji), ibu (Sumiyati) sempat dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Solo karena kondisi fisik lemah," terang Siti seperti dilansir Tribun.

Sang ayah, kata dia, mengucapkan pesan agar ibunya lekas sembuh dan dapat menunaikan ibadah haji bersama.

"Bapak bilang, bojoku sing ayu dewe sing semangat, sesok mangkat bareng mulih bareng (istriku yang paling cantik, semangat, besok berangkat ibadah haji berdua pulang juga berdua)," katanya.

Suami Siti, Putut Edi Sutrisno merasa terharu.
"Mangkat bareng mulih bareng (berangkat dan pulang ibadah haji berdua), ibu menjawab nggih (iya), bagi saya sangat mengharukan, seakan sebuah firasat dan pertanda," katanya.

"Dan akhirnya bapak dan ibu dipanggil Allah SWT di Tanah Suci seusai menunaikan wajib haji, mungkin menandakan bapak dan ibu memang pulang bersama di hadapan Allah," ucap Putut. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search