Masjid UGM |
Usulan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi penghafal kitab suci ditolak Universitas Gadjah Mada (UGM). Penolakan tersebut menjadi jawaban atas surat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Eko Suwardi, yang bersedia menerima mahasiswa baru melalui jalur seleksi bibit unggul.
Bersedianya Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dalam surat tersebut, merupakan jawaban atas hasil rapat evaluasi penerimaan mahasiswa baru pada 24 Oktober 2017 di Balai Senat. Sedangkan, surat sendiri tertanggal 26 Oktober 2017.
Disebutkan dalam surat, kalau bidang-bidang yang akan diterima Fakultas Ekonomika dan Bisnis di antaranya seni baca kitab suci dan hafal kitab suci. Selain itu, tertulis jika FEB UGM bersedia pula menjadi tim penguji penerimaan jalur tersebut.
"FEB UGM juga bersedia menjadi tim penguji penerimaan mahasiswa baru melalui jalur tersebut," tulis surat yang ditantangani Dekan FEB UGM Eko Suwardi, dengan tembusan yang tertulis ke Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM.
Melalui juru bicaranya, Iva Aryani, UGM telah memberikan penolakan tertulis yang memang belakangan banyak menuai pro dan kontra. Pasalnya, dalam penolakan itu menulis proses penerimaan hanya berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan kebudayaan Indonesia.
Penolakan itu tidak sedikit dimaknai kalau UGM menganggap jalur penerimaan melalui penghafal kitab suci tidak Pancasila, tidak UUD 1945 dan bukan kebudayaan Indonesia. Pro dan kontra datang dari mereka yang mengatasnamakan civitas-civitas UGM, sampai mahasiswa-mahasiswa yang menerima beasiswa melalui jalur-jalur prestasi.
Penolakan berbunyi jika sebagai universitas nasional, UGM terbuka bagi siapapun anak bangsa yang berprestasi dan berasal dari berbagai kalangan maupun latar belakang. Dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, UGM selalu berlandaskan Pancasila UUD RI 1945 dan kebudayaan Indonesia.
"Landasan inilah yang melatarbelakangi proses penerimaan mahasiswa baru UGM. Terkait surat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM nomor 5447/UN1/EB/KL/2017 perihal usulan jalur penerimaan mahasiswa baru di UGM dengan ini disampaikan bahwa Pimpinan UGM telah memutuskan untuk tidak mengakomodasi usulan tersebut," kata Iva, Jum'at (3/11) lalu seperti dilansir Republika.
Advertisement
EmoticonEmoticon