elmercurio.com |
Unggahan itu berisi tautan tulisan di salah satu situs yang menyebut nama Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ustadz Somad. Ketua MPR yang menyesalkan sikap pemerintah Hong Kong yang menolak salah satu WNI, Ustadz Abdul Somad ke wilayahnya.
Tautan terkait tulisan dalam situs yang diunggah Kementan tidak lagi dapat diakses publik sejak pukul 10.30 WIB tadi.
Warganet pun reaktif terhadap hal ini. Hingga siang tadi sekitar 157 pemilik akun Twitter yang berkomentar.
"Akun resmi kementrian apa layak memposting ttg ditolaknya WNI oleh imigrasi negara lain sedangkan WNI tsb tdk mewakili pemerintah. Akun resmi kementrian selayaknya paham KEDAULATAN NEGARA shg tdk ikut mendorong kemenlu utk menanyakan ke negara yg menolak masuk. Paham ?," tulis akun @JangkarDKI.
"Tidak suka dengan pemerintah tapi masih mau makan gaji dari negara ya," tulis akun @yudho22.
Ternyata salah satu admin yang mengelola akun Kementan melakukan kesalahan. Staf yang diketahui bernama Abiyadun itu mengira akun Twitter yang dia buka merupakan akun pribadinya.
Atas kelalaian, pihak Kementan lantas menonaktifkan Abiyadun sebagai pengelola akun Twitter Kementan.
"Sobat Tani Tweet semalam merupakan human error salah satu admin kami. atas kejadian ini admin ybs sudah di nonaktifkan sebagai admin twitter kementan. berikut permintaan maaf yang bersangkutan di akun nya," tulis pihak Kementan hari ini pukul 00.11 WIB.
Advertisement
EmoticonEmoticon