Sinagog Israel di kompleks Al-Aqsa. Dok: MEMO |
"Setelah 12 tahun pembangunan, sinagog baru dibuka pada Senin malam," kata Heritage Foundation of the Western Wall, sebuah badan pemerintah Israel, dalam sebuah pernyataan.
"Desain ruang doa menggabungkan seni dan pencahayaan yang unik, menciptakan kontras yang indah antara kuno dan modern," bunyi pernyataan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, institusi Islam di Yerusalem Timur telah mengajukan protes berulang atas penggalian yang dilakukan oleh pihak berwenang Israel di bawah kompleks masjid.
Dalam sebuah pernyataan, kepala Dewan Islam Tertinggi Yerusalem dan mantan imam Al-Aqsa, Syeikh Ekrema Sabri, menekankan bahwa Tembok Al Buraq merupakan komponen dinding barat Al-Aqsa.
"Tembok itu adalah bagian dari warisan Islam kita dan akan tetap demikian sampai Hari Kiamat tiba," kata Sabri seperti dilansir MEMO.
"Pendudukan Israel tidak memiliki klaim atas warisan Yerusalem," tambahnya. "Sinagog baru ini ... tidak memiliki akar sejarah."
"Semua bangunan baru yang dibuat oleh otoritas pendudukan [Israel] di Yerusalem tidak sah dan tidak memiliki dasar sejarah," kata Sabri, menambahkan bahwa kota suci "tidak dapat dipartisi".
Pada bulan Oktober 2016, lembaga di bawah PBB, UNESCO memberikan suara soal resolusi yang menolak adanya hubungan Yahudi dengan Masjid Al-Aqsa dan Tembok Al-Buraq di Yerusalem yang diduduki.sepihaknya. [BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon