Tirto |
Datang seorang ibu kepada Ustaz Bachtiar Natsir. Ia curhat anaknya seorang muslimah, berhijab sejak SMP dan dipacari oleh pemuda nasrani. Ayah dari anak tersebut adalah seorang tokoh Islam kenamaan.
Sekilas ini adalah persoalan cinta dan kegalauan.
Lalu datang lagi seorang anak muda kepada Ustaz Bachtiar juga. Kondisinya sudah dibaptis. Kemudian anak muda ini dilatih untuk menjadi misionaris dan anak muda ini berhasil mengkristenkan lebih dari 100 pemuda muslim.
Ustaz Bachtiar bertanya kepadanya ternyata anak muda itu memiliki panduan bagaimana ayat-ayat yang harus digunakan menghadapi target anak muda untuk dikristenkan.
Lalu ada lagi, seorang ibu yang ditarik di sebuah terminal, diajak untuk berdoa bersama. Suaminya dan anaknya pun marah kepada misionaris di terminal tersebut. Padahal sang ibu berhijab tapi ditarik untuk berdoa atas nama Yesus.
Ustaz Bachtiar melihat hal itu adalah
fenomena puncak gunung es dari peristiwa kristenisasi yang sudah nampak sekali.
Hampir di beberapa komplek di kawasan Jakarta, kata Ustaz Bachtiar melalui kanal AQL Center, telah disebarkan brosur tentang Kristen ke rumah-rumah.
Misionaris tidak peduli adanya SKB Tiga Menteri. Bagaimana menghormati agama orang lain dan mereka tetap ngotot mengetuk pintu orang Islam.
Di kesempatan lain, di daerah ada pelatihan PKK akan tetapi menghadirkan pelatih dari misionaris dan bahasa-bahasa kaum misionaris.
Ustaz Bachtiar menjelaskan bahwa Alquran sudah mengingatkan dengan jelas.
وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Kristenisasi sudah terjadi di Indonesia dan ini sebuah pertarungan. Lalu apa hikmah di balik ini semua? Kepada orangtua dan kepada para tokoh agama, kata dia, untuk menanamkan akidah pada anak kita semua. Kesesatan di bumi akan terus terjadi. Namun kita tetap yakin selama kita berpegangan terhadap "qul huwallahu Ahad" [BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon