Dua Pukulan Balik Untuk Relawan Jokowi yang Larang Politik di Masjid

- April 22, 2018


Pemilihan presiden tinggal sebentar lagi.
Gerakan Nasional Jutaan Relawan Dukung Joko Widodo menciptakan program antipolitisasi masjid.



"Kami melakukan ceramah soal itu tiap ada pengajian relawan," kata koordinator gerakan, Sylver Matutina di Sarinah, Jakarta Pusat, Ahad ini. Mereka menggagas program untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat ibadah.

Ustaz dan takmir akan berbicara mengenai Islam yang benar. “Bukan Islam yang dipakai untuk tujuan tertentu yang tidak baik."

Relawan juga berupaya menepis isu Jokowi antiislam. Menurut dia Jokowi adalah sosok yang sangat Islami. Jokowi, kata dia, sering membantu acara-acara keagamaan dan tidak pernah lepas salat lima waktu. "Beliau juga jadi sering menjadi imam salat yang baik."



Menanggapi hal tersebut, warganet bernama Herriy Cahyadi mempertanyakan tentang gagasan mereka.

"Pertama, mereka klaim membuat "pengajian" yang intinya dalam pengajian itu mendukung Jokowi dan memuja-muji Jokowi atas nama "pengajian". "Pengajian relawan", klaim mereka. Pengajian dipakai untuk menjilat Jokowi di saat yang bersamaan mereka tidak mau pengajian lain dipolitisasi. Munafik ga?

Kedua,  mereka yang buat program antipolitisasi masjid ini apakah jamaah masjid? Apakah sering ke masjid? Masjid itu punya umat dan hak umat untuk menggunakannya demi kepentingan umat. Kalau mereka ini urus campur urusan umat, padahal jamaah bukan, ke masjid juga ga pernah, namanya apa ini? Agama selalu dipolitisasi oleh mereka ini. Padahal agama adalah urusan orang," katanya.




Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search