AS Boediono |
Kenikmatan itulah yang dirasakan oleh aktivis media sosial AS Boediono. Ia mendapatkan faedah pula dari azan dari masjid atau mushola.
"Untuk saya (walaupun bukan Muslim) azan itu adalah pengingat sekaligus pembentuk karakter," kata pria bercucu Marissa dan Daniel itu, Selasa (3/4/2018).
"Tidak percaya buktikan di usia setua ini saya selalu bangun Subuh hidup terpola. Marilah kita menghormati apa yang diyakini baik dan benar oleh orang lain tanpa harus membencinya," ungkapnya.
Ia mengaku menulis pengakuan tersebut bukan mencari popularitas. Ia menulis kejadian yang sebenarnya agar semua memahami bahwa ada perbedaan.
"Menghormati dan menghargai yang berbeda itu perlu dan harus diaktualisasikan dalam sikap bijak," kata dia.
Ungkapan AS Boediono mendapatkan tanggapan dari pengikutnya. "Aku nggak liat bapak mencari popularitas dari tweet yang bapak tulis. Terima kasih sudah menebar kebaikan dan kedamaian. Kita adalah saudara sebangsa setanah air, walau iman kita berbeda," kata Maya Soffa, pengikutnya. [@paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon