Usai digadang-gadang pemberiaan arus utama, kediaman Hesti Sutrisno (38), perempuan bercadar yang tinggal di komplek Pondok Benda Residence, Blok B3 Nomor 9, RT02 RW22, Jalan Salak, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) didatangi warga. Para warga memprotes keberadaan 11 ekor anjing peliharaan di rumah tersebut.
Sekitar puluhan ibu-ibu beserta ketua RT setempat mendatangi rumah Hesti pada Selasa (3/4/2018) sore. Upaya itu, disebut sebagai ungkapan kegelisahan dengan adanya 11 ekor anjing di halaman rumah Hesti.
Terjadi perdebatan dalam mediasi antara keluarga Hesti, aktivis dari LSM Garda Satwa Indonesia dan perwakilan warga yang hadir. Beruntung, Ketua RT02, Hasyim Maskur (39), berhasil mencairkan suasana.
"Ibu (Hesti) nggak ngerti dengan keresahan warga di sini, bau dari kotorannya itu benar-benar menyengat bu, kita sudah kasih tahu dari dulu, belum lagi kalau anjingnya dilepas itu ganggu anak-anak disini," kata warga mengeluhkan.
Ami (38), warga sekitar, menuturkan kesaksiannya, tiap malam selepas sholat Maghrib dan Isya putrinya bernama Syifa kerap dikejar-kejar anjing itu. Begitu sampai rumah, sering kali Syifa selalu datang dengan kondisi menangis ketakutan.
"Kalau habis salat maghrib dan isya, anak saya dikejar anjing itu. Karena kalau sore anjingnya dilepas bergantian. Kita sudah beberapa kali negur, diingetin juga, tetap saja anjingnya dilepas lagi," tutur Ami seperti dilansir Okezone.
Usai berdebat panjang, akhirnya disepakati jika sejumlah anjing yang dipelihara dipindahkan dan dibawa oleh LSM Garda Satwa Indonesia. Total ada 7 ekor anjing yang dievakuasi, sedangkan 4 ekor sisanya tetap dirawat di rumah, salah satunya karena kondisi yang lumpuh.
Advertisement
EmoticonEmoticon