Almultazam |
Berlatar belakang masih cukup banyaknya lulusan sarjana yang belum mampu hafalkan Al-Qur'an, oleh sebabnya diluncurkan sebuah sekolah tinggi yang berasas Islam bernama Al Multazam di Kuningan.
Sekolah Tinggi Multazam ini merupakan sebuah Perguruan Tinggi Islam yang fokus dan berupaya mencetak mahasiswa ahli di bidang profesi namun mampu hafal Al-Qur'an. Maka dimulai dengan niatan mulia diluncurkanlah Sekolah Tinggi Ilmu Quran (STIQ) tersebut.
"Kuningan merupakan basis pesantren yang cukup banuak dengan berbagai macam kekhasan dan disiplin ilmu, disinilah STIQ Multazam berdiri untuk merangkul semua lulusan pesantren dan sekolah umum yang akan disipakan menjadi Sarjana Penghafal Quran," ujar Ketua STIQ Al Multazam, Dr. Agus Setiawan ketika memberikan keterangannya pada Senin (7/5) dari Kuningan, Jawa Barat.
Ke depannya, STIQ Al Multazam sendiri akan membuat renstra berjangka 7 hingga 10 tahun menjadi Universitas Al-Qur'an.
"Harapannya seluruh masyarakat Indonesia mengetahui bahwa di Kuningan terdapat Sekolah Tinggi Al-Qur'an yang berjangkauan tingkat dunia." tambah Doktor Ilmu Syariah Lulusan Universitas dari Malaysia.
Acara yang dilaksanakan selama dua hari terhitung sejak tanggal 4 hingga 5 Mei 2018 dengan tagline "Kuningan untuk Dunia" turut dihadiri oleh berbagai Ulama, Guru Besar Internasional dan Jajaran Pemerintahan diantaranya, Dr. Mamat Slamet selaku Pimpinan Direktorat Pergutuan Tinggi Agama Islam Kementerian Agama RI Pusat, Dede Sembada selaku Plt. Bupati Kuningan, Dr. Surahman Hidayat, Dr. Muslih Abdul Karim, KH. Abdur Rasyid, Lc., M.Ag selaku Ketua Yayasan Al Multazam, KH. Addin Noer, Lc, Prof. Dr. Arskal Salim, Prof. Dr. Achmad Satori Ismail selaku Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof. Mahmud dan Dr. Dhou Awad Karim yang berasal dari Sudan.
Advertisement
EmoticonEmoticon