Tiga Mahasiswa Diamankan Usai Teriak "Hidup Mahasiswa"

- Mei 11, 2018
Apa jadinya jika kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil justru malah berbuah pahit?

Sejumlah mahasiswa Universitas Riau akhirnya diperbolehkan pulang, Rabu (9/5/2018) malam setelah lebih kurang lima jam dimintai keterangan di Mapolresta Pekanbaru.

Ketiga mahasiwa itu sebelumnya diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) lantaran aksi mereka menyuarakan aspirasi di depan Presiden Jokowi di Masjid Agung Annur, Rabu.

Mereka adalah Presiden Mahasiswa UR Randi Andiyana, M. Hafiz Ona Hadi Putra selaku Mensospol BEM UR.

Dua orang mahasiswa ini diamankan oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) saat tiba-tiba berdiri dan berteriak "Hidup Mahasiswa!" sambil memperlihatkan sebuah kertas.

Salah satu tulisan pada kertas tersebut berisi kalimat 'Tolak Perpanjangan Kontrak Chevron di Blok Rokan.'

Sedangkan dua mahasiswa itu enggunakan baju kaos bertuliskan: Hidup di Riau #TakSemanisJanjiJokowi.

Tak hanya Randi dan Hafiz, seorang mahasiswa lainnya yakni Alqudri yang menjabat sebagai Dirjen Kajian Strategis Kemensospol BEM UR juga turut diamankan.

Terkait hal ini, puluhan mahasiswa lainnya berkumpul di Mapolresta Pekanbaru, sebagai bentuk solidaritas terhadap tiga orang rekan mahasiswa mereka yang diamankan tersebut.

Selang sekitar lima jam, akhirnya ketiga mahasiswa ini selesai dimintai keterangan dan diperbolehkan pulang.

"Tadi diberkasnya interogasi, dimintai keterangan kronologis, kemudian apa tujuan aksi kami, dan siapa yang bertanggungjawab," ucap Randi seperti dilansir Tribun.

aksi mereka secara tiba-tiba berdiri dan mengangkat tulisan berisi aspirasi itu punya maksud sendiri.

"Tujuan aksi kita jelas, kita ada tujuan khusus dari kaos yang kita pakai juga. Tulisannya hidup di Riau, tak semanis janji Jokowi. Kita hanya ingin mengingatkan, beliau kan jarang ke Riau. Ini momentumnya untuk mengingatkan beliau. Karena banyak janji-janji beliau," ucap dia.

Di antaranya yaitu soal Migas untuk kesejahteraan rakyat, tentang mahalnya harga Pertalite, dan mewujudkan 10 juta lapangan pekerjaan.

"Banyak janji-janji lain yang mesti kita tagih," tegas dia.



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search