Tokoh reformasi Amien Rais belakangan rutin memperbarui pertemuan dirinya dengan dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Makkah melalui akun Instagramnya @amienraisofficial. Namun ia sudah kehilangan 3 unggahan yang kesemuanya menunjukkan pertemuannya dengan Rizieq dan Prabowo. Postingan yang hilang itu dihapus oleh Instagram dan kemudian bertuliskan "Your Post Has Been Removed".
Unggahan pertama adalah foto perdana pertemuan yang dipublikasikan oleh Amien Rais pada Sabtu (2/6) sekitar pukul 20.30 WIB. Foto dituangkan dalam tulisan berjudul Gandengan Tangan Prabowo-Amien dengan Rizieq Syihab di Makkah.
Dalam postingan itu Amien Rais menulis, "Mari kita bersatu, beramar ma'ruf nahi munkar, menegakkan keadilan untuk membangun Indonesia bersama-sama." Namun tidak menunggu waktu yang cukup lama, unggahan hilang.
Unggahan kedua pada Ahad (3/6) sekitar pukul 02.56 WIB, bersi foto Amien Rais dan Rizieq Syihab berpegangan tangan berdua sambil tersenyum. Amien menulis caption, "Mari kita bersatu padu, beramar ma'ruf nahi munkar, menegakkan keadilan untuk meyelamatkan Indonesia bersama-sama".
Nasibnya sama dengan unggahan sebelumnya, dihapus. Kemudian unggahan ketiga, Amien sudah menyadari bisa dihapus lagi sehingga meminta pengikutnya untuk menyebarluaskan. Berikut unggahan ketiga yang akhirnya benar dihapus juga:
Amien kembali memposting foto namun tanpa Rizieq Syihab maupun Prabowo. Kali ini hanya foto Amien saat bersama anaknya di depan Kakbah. Lalu setidaknya telah 5 jam berlalu, postingan itu masih ada.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Mohammad Amien Rais (Official) (@amienraisofficial) pada
Ayah dari penulis Hanum Rais Salsabila itu mengecam penghapusan tiga unggahannya di Instagram. Dia menyebut kebebasan berekspresi telah dicederai. "IG akhirnya menghapus kembali berkali-berkali secara sepihak semua foto yang kami upload, yang berkaitan dengan tokoh tertentu," tulis Amien.
"Ini bukti bahwa kebebasan berekspresi (yang bertanggung jawab) yang menjadi salah satu agenda reformasi kembali diciderai; mengembalikan kita pada era yang represif (order baru), di tengah-tengah kebijakan-kebijakan populis yang palsu (order lama). Kita semua menantikan terang setelah zaman-zaman gelap, bukan sebaliknya! Mari," imbuhnya disertai tagar #selamatkanindonesia.
Advertisement
EmoticonEmoticon