Anies Bicara Soal Kotoran Sapi dan Paru (tak) Layak Makan

- Agustus 22, 2018
Kumparan

Dari dokter hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belajar tentang sapi. Ketika itu Anies sempat ditunjukkan bagian dalam dari sapi yang layak untuk dikonsumsi.

“Tadi saya belajar dari Ibu dokter, beliau menunjukkan paru yang bisa dikonsumsi dan paru yang tidak dikonsumsi, kemudian jantung,” ucap Anies di RPH Dharma Jaya, Jalan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (22/8).

RPH Dharma Jaya betul-betul mengoptimalkan sapi agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Hal tersebut tentu melewati serangkaian pemeriksaan sehingga bisa dijamin kesehatannya.

“Kita ini mengoptimalkan betul semua yang ada dari sapi itu. Nah, ini yang menarik karena dilakukan di sini ada pemeriksaan karena ada pemeriksaan maka ketika warga mengkonsumsi terjamin kesehatannya,” ujarnya.

Anies menganjurkan agar warga Jakarta bisa memanfaatkan RPH karena di tempat ini diawasi oleh para dokter hewan.

“Karena itu saya menganjurkan untuk banyak dilakukan disini karena ada dokter hewan yang memeriksa itu. Paru yang kita makan gorengan itu, rupanya sumbernya di sini,” ujar Anies.

Mengenai pengolahan limbah kotoran sapi dan pakan ternak yang tidak habis, Anies diberikan penjelasan. Keduanya bisa dijadikan pupuk tanaman. Hal itu dijelaskan oleh Direktur RPH Dharma Jaya, Johan Romadon.

“Di kami itu pengolahan limbah ada 2. Limbah dari RPH, limbah yang dari kandang ini. Di bagian belakang Dharma Jaya ada unit pengolahan limbah yang ujungnya jadi pupuk,” jelas Johan.

Pupuk yang berasal dari limbah tersebut biasa dibeli. Dalam sehari RPH Dharma Jaya bisa mengasilkan 500 kantong yang berisi 50 kilogram pupuk.

“500 kantong yang 50 kg, produksi kita memang yang kantong gede. Rata-rata dikemas ulang oleh pedagang 5 sampai 10 kilogram kemasannya,” ujarnya seperti dilansir kumparan.
 
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search