Namanya Rafidah Helmi. Umurnya baru 17 tahun. Ajaibanya, gadis manis ini resmi meraih gelar dokter dari kampus tempatnya belajar, Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Senin (18/4/2016) kemarin.
Bisa dibilang, Rafidah mempunyai otak cerdas sejak lahir. Wanita kelahiran 31 Juli 1998 tersebut sudah terbiasa hidup disiplin dari sang ayah.
Putri ketiga pasangan AKBP (purnawirawan) Helmi dan Rofiah, bila dilihat dari perjalanan akademiknya pun bisa dibilang penuh akselerasi. Sebab, ketika ia diterima di Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari Secapa Polri Sukabumi, Rafidah hanya menjalani kelas nol kecil selama sehari dan langsung naik kelas nol besar.
Saat usia 4 tahun 10 bulan, Rafidah sudah masuk ke SD Sriwidari Sukabumi. Sementara bangku sekolah dasar dilaluinya selama 5 tahun karena masuk program akselerasi. Begitu halnya saat duduk di bangku SMP dan SMA, ia merampungkannya masing-masing hanya 2 tahun. Lalu ia mendaftar ke Unissula dan berstatus mahasiswa pada usia 14 tahun.
Dari SD, SMP, dan SMA, katanya, akselerasi. "SD 5 tahun, SMP dan SMA 2 tahun,” kata Rafidah seusai wisuda ke-71 Unissula, Senin (18/4/2016) seperti dilansir Solopos.
Rafidah mengaku bahwa ia ingin menjadi guru, akan tetapi ia juga ingin menjadi dokter karena kakak pertamanya, Riana Helmi jebolan kedokteran UGM yang berpredikat sebagai sarjana kedokteran termuda yaitu 19 tahun 9 bulan dan tercatat di rekor Muri.
Kira-kira apa rahasia ia dan kakaknya bisa sampai menoreh capaian itu? Ia mengaku tidak ada kebiasaan istimewa, ia juga sering bermain dan belajar tanpa tekanan. Yang terpenting, katanya, ia menetapkan tujuan dari awal.
Selagi muda belajar, katanya, ia berusaha raih cita-cita dan menetapkan tujuan dari awal.
"Saya di rumah ya biasa saja, sering main juga,” pungkas Rafidah, kenes. [Ganda Pahlawan/BersamaDakwah]
Bisa dibilang, Rafidah mempunyai otak cerdas sejak lahir. Wanita kelahiran 31 Juli 1998 tersebut sudah terbiasa hidup disiplin dari sang ayah.
Putri ketiga pasangan AKBP (purnawirawan) Helmi dan Rofiah, bila dilihat dari perjalanan akademiknya pun bisa dibilang penuh akselerasi. Sebab, ketika ia diterima di Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari Secapa Polri Sukabumi, Rafidah hanya menjalani kelas nol kecil selama sehari dan langsung naik kelas nol besar.
Saat usia 4 tahun 10 bulan, Rafidah sudah masuk ke SD Sriwidari Sukabumi. Sementara bangku sekolah dasar dilaluinya selama 5 tahun karena masuk program akselerasi. Begitu halnya saat duduk di bangku SMP dan SMA, ia merampungkannya masing-masing hanya 2 tahun. Lalu ia mendaftar ke Unissula dan berstatus mahasiswa pada usia 14 tahun.
Dari SD, SMP, dan SMA, katanya, akselerasi. "SD 5 tahun, SMP dan SMA 2 tahun,” kata Rafidah seusai wisuda ke-71 Unissula, Senin (18/4/2016) seperti dilansir Solopos.
Rafidah mengaku bahwa ia ingin menjadi guru, akan tetapi ia juga ingin menjadi dokter karena kakak pertamanya, Riana Helmi jebolan kedokteran UGM yang berpredikat sebagai sarjana kedokteran termuda yaitu 19 tahun 9 bulan dan tercatat di rekor Muri.
Kira-kira apa rahasia ia dan kakaknya bisa sampai menoreh capaian itu? Ia mengaku tidak ada kebiasaan istimewa, ia juga sering bermain dan belajar tanpa tekanan. Yang terpenting, katanya, ia menetapkan tujuan dari awal.
Selagi muda belajar, katanya, ia berusaha raih cita-cita dan menetapkan tujuan dari awal.
"Saya di rumah ya biasa saja, sering main juga,” pungkas Rafidah, kenes. [Ganda Pahlawan/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon