Warga meninggalkan Aleppo (news24) |
Pada hari ini, Jumat (16 Desember 2016) proses evakuasi warga
sipil dari wilayah Aleppo Timur, Suriah yang dimulai pada
Kamis (15 Desember 2016) pagi kemarin terus dilaksanakan sejumlah lembaga kemanusiaan
di tengah upaya dunia internasional untuk menetapkan keputusan
terkait kondisi Aleppo melalui sidang Dewan Keamanan PBB.
Evakuasi ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan
perlindungan kepada warga Aleppo yang menderita
karena serangan yang dilancarkan rezim Basyar Al-Asad.
Setelah gelombang pertama, kedua dan ketiga, evakuasi semua warga sipil
yang sehat dan terluka termasuk sejumlah pejuang akan terus
berlanjut.
Pemandangan yang meluluhkan hati semua orang itu akan
dilakukan selama
beberapa hari ke depan, seperti laporan yang disampaikan Komite Internasional Palang Merah (The International Committee of the Red Cros).
Terkait perkembangan terbaru dari proses evakuasi itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Syrian Observatory for Human Rights) melaporkan bahwa dalam tiga gelombang evakuasi tersebut terdapat beberapa pejuang dari
faksi-faksi oposisi di samping warga sipil dan korban luka-luka lainnya.
Di pihak lain, laporan yang berbeda disebutkan oleh penasehat hukum Tentara Pembebasan Suriah (Free
Syrian Army), Usamah Abu Zaid, bahwa para pejuang akan keluar dari timur Aleppo dalam rombongan
terakhir.
“Pada saat ini, yang menjadi prioritas utama (untuk keluar dari timur Aleppo) adalah warga sipil,
terutama anak-anak, kaum perempuan dan korban yang terluka,”
ujarnya kepada Al-Arabiya.
Gelombang ketiga evakuasi ini
bergerak menuju desa Aleppo dari wilayah
yang dikuasai oleh para oposisi
melalui wilayah yang dikuasai rezim
Suriah dan melewati gerbang Amiriyah dan
Ramusah.
Pengevakuasian warga Aleppo melalui jalur ini merupakan
hasil perjanjian
Pemerintah Turki dengan Pemerintah Rusia pada Kamis kemarin setelah Iran mangkir dalam pertemuan tersebut.
Dalam perjanjian tersebut
disebutkan, ribuan pejuang bersama keluarga mereka dan warga sipil lainnya
boleh meninggalkan Aleppo dari pintu keluar yang
telah disepakati.
Untuk diketahui, Pemerintah Iran dan Suriah hanya
mengizinkan warga yang terluka di Alepo untuk keluar melalui pintu yang berada di kota Al-Fu’ah dan Kafaria.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon