Seperti tidak ada habisnya kisah hikmah di balik Aksi Super Damai 212 yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Jumat (2/12/2016). Dari yang memberikan sajadah gratis, dagangan es gratis, makan nasi gratis dan tentu saja perjuangan lain yang memudahkan sesama muslim menuju Monas.
Adalah Cahyana Puthut Wijanarka yang menceritakan pengalaman mengharukannya. Tentang tukang donat. Kisahnya, tukang donat ini tiba-tiba saja di depan Cahyana.
Tak butuh waktu lama untuk menunggu, tukang donat langsung berkata, "Donat gratis, Pak! Bu...., Halal... Halal!"
Dalam sekejap donat itu ludes. Habis terbagi kepada jamaah Aksi Super Damai 212 yang melaluinya. Setiap jamaah yang mendapat donat gratis tampak begitu kagum dengan keikhlasan sang penjual donat.
"Namun saya amati setiap kali menerima donat para jamaah melesakkan sesuatu ke saku celana sang penjual donat," ujar Cahyana.
Cahyana pun mendekati si abang penjual donat yang merapikan kotak dagangan sambil menghitung uang yang dia terima dari "paksaan" jamaah yang diberi donat secara cuma-cuma. Matanya tampak berkaca-kaca menghitung lembaran rupiah yang rata-rata adalah pecahan seratus ribu dan beberapa lima puluh ribuan.
"Ya Allah, dua juta seratus," ucap pria muda berkaos hitam itu, lirih.
Cahyana tertegun melihat hidangan pertunjukkan Allah yang luar biasa. Cahyana menilai satu orang pedagang donat keliling yang pasti secara ekonomi bukan dalam kategori berkecukupan, memiliki keikhlasan yang luar biasa.
"Allah mempertemukannya dengan orang-orang baik yang mudah sekali bersedekah," kata Cahyana.
Pedagang donat yang sehari-hari berdagang donat di Monas itu, dengan nilai dagangan tidak lebih dari dua ratus ribu mendapatkan uang lebih dari dua juta hari ini. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon